~🌼~
Ada sesuatu yang terus mengusik perasaan Haruto. Kepalanya tak henti memikirkan mengenai bau asing yang tertinggal dipakaian Jeongwoo kemarin.
Haruto sebenarnya tidak ingin berasumsi terlalu banyak mengenai hal itu. Salah-salah, ia sendiri yang akan terperosok kedalam prasangka buruknya nantinya.
"Haruto.." sang empu nama tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara dari Mama Jeongwoo. Ia menoleh dan tersenyum pada istri keluarga Jung tersebut.
Jaehyun benar-benar membawa Haruto bersamanya kemarin meski harus beradu dengan Jeongwoo terlebih dulu tentunya. Nampaknya satu-satunya hukuman yang akan membuat Jeongwoo tidak berdaya hanyalah Haruto.
"Kau pasti merindukannya bukan? Ah maafkan suamiku ya Ruto, dia memang begitu pada para putranya, terlebih Jeongwoo. Dia sangat menyayanginya melebihi apapun." Ceritanya sedikit pada Haruto. Pemuda itu hanya terkekeh kecil mendengar penuturan Mama Jeongwoo itu.
Mama Jeongwoo menepuk pelan pundak Haruto sambil tersenyum, "Kau juga seperti Jaehyun, kalian berdua sama-sama tidak bisa jauh dari Jeongwoo. Putraku yang satu itu memang berbeda, namun ia istimewa. Bukankah begitu?" Haruto mengangguk pelan mengiyakan perkataannya barusan.
Ia lalu mendudukkan diri disebelah Haruto. Menatap pemandangan taman yang asri dengan tanaman hijau yang mendominasi.
"Meski bukan putra kandung kami, tapi kami menyayangi Jeongwoo selayaknya putra yang kulahirkan sama seperti yang lain. Masa kelam yang harus dilewatinya sedari kecil membuat hatiku sakit. Dia masih sangat kecil saat pertama kali menginjakkan kaki kemari malam itu bersama Jisung dan Jieun." Ujarnya seraya menghela nafas berat.
Melihat kenangan menyakitkan orang lain nyatanya terkadang lebih sulit bagi diri karena saking beratnya.
"Aku sungguh iri padanya yang begitu kuat setelah semua yang terjadi." Ujarnya lagi lalu menoleh pada Haruto.
"Dia bahkan tidak menangis sama sekali dan itu menyesakkan hatiku." Imbuhnya sembari mengusap pipinya yang basah.
Haruto menyentuh punggung tangan Mama Jeongwoo dan menenangkannya. "Jeongwoo tidak harus menangis karena dia punya anda, dia punya kita semua disisinya." Ujarnya lirih.
Mama Jeongwoo langsung tersadar dan mengelap air matanya kemudian tertawa kecil setelahnya. "Maafkan aku karena terbawa suasana haha.." ujarnya.
"Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan pada anda Nyonya Jung." Haruto terdengar sangat serius mengatakannya, dan tentu saja itu membuat Mama Jeongwoo penasaran.
"Anda adalah laki-laki yang 'istimewa' karena dianugerahi bisa mengandung, apa menurut anda itu mungkin saja.." Haruto menggantungkan kalimatnya, enggan melanjutkan.
Laki-laki lain disana tentu saja langsung tertawa kecil mendengarnya. Ia tahu betul apa yang sedang Haruto bicarakan saat ini.
"Apa kalian sudah pernah melakukannya?" Tanyanya menginterogasi.
Haruto kalap. Bodohnya ia malah menanyakan hal semacam ini! Haruto mendadak gugup sendiri, bingung harus menjawab seperti apa.
"Ya! Kami sudah pernah melakukannya." Ucapnya dengan mantap.
Haruto adalah dominan dan harus berani menaggung resiko dari segala tindak tanduknya. Karena cepat atau lambat, Haruto juga harus menemui orangtua Jeongwoo untuk meminta restu dan sekaranglah saatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)
Fanfiction[DO NOT COPY OR DO REMAKE FROM MY BOOK!] "I'll rather die than never meet you"- Park Jeongwoo *Jangan salah lapak! Skip aja! #BxB AREA!⚠ #Mature🔞 #MPREG #Hajeongwoo Rank: 04-02-2022 #1 Yonghyun