[END] Lemon Lightning

Chapter 10

Selain saat sekolah baru dimulai, An Ning tidak masuk ke forum kampus dalam waktu yang lama. Dia tidak pernah tertarik melihat forum karena rasanya sia-sia dan hanya buang-buang waktu. Tetapi, sejak dua hari yang lalu, dia merasa sedikit khawatir rumor bahwa Xiao Pang adalah pengintip akan tersesbar. Dia log in ke jaringan kampus dan masuk ke forum untuk mengecek, namun, dia tidak menyangka kekhawatirannya akan terwujud. Di beranda forum kampus terdapat postingan yang mendiskusikan voyeurism yang sudah populer.

Jarang sekali dia menghabiskan waktu untuk membaca postingan. Dia menemukan tidak hanya jurusan hukum yang mengalami kejadian serupa, tapi juga jurusan seni liberal dan bahasa asing. Sepertinya tebakan Qin Weihang benar. Pengintip ini telah melakukan kejahatannya selama beberapa waktu. Orang yang memposting adalah perempuan dari jurusan hukum, dan kebanyakan balasannya adalah para perempuan dari jurusan lain. Sebuah balasan berbunyi: perempuan di jurusan hukum memang kuat. Mereka berani menghadapi orang ini secara frontal. Kami tidak bisa melakukan apapun dengan bajingan ini, jadi kami memberitahu para laki-laki di kelas tentang ini. Tapi, mereka hanya menertawakannya dan tidak menganggapnya seriut. Kami bahkan tidak tahu apakah pengintip ini hanya satu orang atau sekelompok orang. Benar-benar sangat menjijikkan!

Para perempuan di jurusan Bahasa Asing juga sangan terganggu. Bahkan setelah mengecek kamera pengawas, mereka tidak bisa menemukan apapun. Situasi di setiap jurusan berbeda. Kamera pengawas di gedung baru mencakup semuanya. Kamera pengawas di gedung lama hanya terpasang di tangga dan gerbang. Inilah permasalahan di jurusan hukum, seni liberal, dan bahasa asing. Tetapi, entah itu gedung baru atau lama, daerah sekitar kamar mandi merupakan titik buta bagi kamera pengawas.

Meskipun orang yang menulis postingan tidak mengatakan secara langsung bahwa tersangkanya adalah Xiao Pang, rumor masih tersebar dari mulut ke mulut dalam beberapa hari. Para perempuan dari jurusan hukum mengabarkan perempuan dari jurusan lain agar masalah ini menjadi besar karena kejadian ini tidak hanya terjadi sekali. Kendati seluruh upaya telah dikerahkan untuk mencegah itu, masalahnya masih terus ada dalam waktu yang lama di Universitas A dan bahkan universitas di dekatnya. Para perempuan sangat menderita karenanya, tapi mereka tidak bisa melakukan apapun. Kali ini, tekanan yang sudah lama dipendam akhirnya meledak.

Walaupun kampus terlihat tenang, tapi di online sangatlah kacau. An Ning menemukan bahwa bahkan Liang Shenghan dengan sengaja menjauh dari Xiao Pang. Biasanya Liang Shenghan dan Xiao Pang akan pergi ke warnet di siang hari. Tapi akhir-akhir ini, Liang Shenghan kembali ke asrama sendiri dan bermain game sendirian. An Ning tahu situasinya tidak baik.

Setelah kelas olahraga esok paginya, Liang Shenghan mengajaknya makan bersama, tapi tidak mengajak Xiao Pang. An Ning berbalik untuk memanggil Xiao Pang, tapi Liang Shenghan berkata, "Dia tidak makan di kafetaria."

Itu benar. Xiao Pang jarang ke kafetaria sekolah untuk makan, katanya dia tidak terbiasa makan disana. Dia terkenal sebagai pecinta kuliner dan sudah makan di sekitar kota dekat universitas. Dia telah makan di setiap kios, dan bahkan tusuk sate pedas di pinggir jalan tidak luput darinya. Bahkan hal ini menyebabkan perutnya sakit. An Ning ingat saat ketika Liang Shenghan membawa Xiao Pang ke rumah sakit tengah malam.

Di belakang pundak Liang Shenghan, dia melihat Xiao Pang berjalan dengan lesu di belakang kerumunan. Tampaknya dia tidak ingin berada dalam kerumunan besar. Meskipun mereka biasanya tidak makan bersama, setidaknya mereka berjalan bersama setelah kelas. Xiao Pang pasti sangat tersiksa atas situasi itu.

Pada waktu makan siang hari itu, Liang Shenghan bertanya padanya: "Apa kamu membaca postingan di forum kampus?"

An Ning menaruh sumpitnya dan berbicara dengan tegas, "Pelakunya bukan dia." Lalu dia memberitahu keseluruhan cerita pada Liang Shenghan.