Chapter 33

77 13 0
                                    

Ketika mereka sampai di arena panjat tebing, tidak ada siapapun di sana, dan kota itu diselimuti dengan kabut biru. Pintu gedung panjat tebing tertutup dengan rapatnya. Qin Weihang melangkah maju dan membuka pintu itu dengan kunci. Pintu kacanya terlihat tebal dibandingkan bangunan gedungnya. An Ning melihat Qin Weihang mendorong pintu kaca itu dan menahannya dengan kakinya. Dia berdiri di ambang pintu dan berbalik: "Masuklah."

Ini benar-benar gedung panjant tebing dan rumah bagi Qin Weihang, tetapi kali ini gedung yang sangat besar ini kosong. Di senja yang sungguh tenang ini, Qin Weihang berdiri di samping pintu, seolah gedung ini ruang pribadinya sendiri, dan An Ning cukup beruntung diajak masuk.

Setelah An Ning berjalan masuk, Qin Weihang menutup pintu di belakang mereka. An Ning juga bergantian membantu menutup pintu kaca lainnya, dan akhirnya melihat ke belakang gedung panjat tebing yang sungguh besar. Segera setelah memasuki pintu itu, di sana ada sebuah ruang terbuka. Dinding panjat tebing buatan menjulang setinggi empat atau lima lantai. Dia melihat ke atas dinding yang sangat tinggi itu. Untuk melihat bagian puncaknya, dia harus menggeser kacamatanya, tetapi dia tidak bisa melihatnya dengan jelas. Ini karena gedung panjat tebing itu masih gelap, jadi bayangan kegelapan tergantung di puncak dinding batu buatan itu.

Lalu cahaya tiba-tiba bersinar, menerangi seluruh dinding batu. An Ning melihat detail yang sebelumnya tersembunyi dalam bayangan, dan hanya bisa mengagumi sebegitu nyatanya dinding batu itu tampak terlihat. Itu tidak seperti dinding batu berwarna-warni yang dia lihat secara online. Dinding itu abu-abu dan memiliki tekstur kasar dinding batu, membuatnya terlihat seperti diambil langsung dari alam.

Qin Weihang menghampirinya setelah menyalakan lampu. An Ning melihatnya dan ingin menanyakan sesuatu, tapi rasanya dia tidak tahu bagaimana cara untuk mengutarakannya. Tentu saja dia tidak akan mampu untuk menantang dinding batu buatan ini dalam waktu yang cepat. Qin Weihang mengangkat alisnya, seakan mengatakan 'kamu hanya akan melihat ini hari ini saja', dan lalu berkata: "Ayo kita ke sana."

An Ning mengikutinya, dan bahkan mendengarkan gema langkah mereka ketika berlalu. Dinding batu buatan yang luar biasa ini membuat mereka terasa seperti berjalan di lembah.

Qin Weihang membawanya ke dinding panjat tebing. Ruangan itu cukup pendek, kurang dari lima meter tingginya, dan keempat sisinya memiliki dinding panjat yang berwarna-warni. Qin Weihang melepaskan ranselnya, mengeluarkan satu setel baju dan membawanya ke An Ning, lalu memberikan sepasang sepatu mendaki: "Pakailah ini."

An Ning menerima baju itu dan melihat sekeliling, mencari tanda kamar mandi atau ruang loker.

Qin Weihang duduk di bangku untuk merapikan ranselnya. Ketika dia mengamati An Ning yang tidak juga beranjak, dia menatap ke atas, hanya untuk memeriksa barangkali orang lain tidak tahu dimana harus berganti pakaian. Tentu saja, dia tidak sopan. Dia baru saja berniat membuka mulutnya untuk mengatakan "Lokernya..." tapi kata-kata itu tidak meninggalkan mulutnya karena dia melihat mata An Ning menyala. Dia dengan sendirinya menemukan loker itu.

Qin Weihang melihatnya berjalan menuju ruang loker itu dengan cepat. Setelah cukup lama, dia sedikit menghela napas, menundukkan kepalanya dan mengeluarkan gulungan perban dari tas mendakinya.

An Ning menaruh barangnya di ruangan loker dan berganti dengan pakaian yang diberikan Qin Weihang. Yang dia kenakan yaitu setelan pakaian olahraga panjat tebing yang ringan. Setelan itu terlihat baru, dan dia bahkan menyadari kalau secara tidak terduga pas saat dia kenakan. Dia hanya bisa bergumam : "Ini pasti baru, bukan?..."

Ada suara seperti bor listrik yang sedang digunakan di luar ruang loker. Karena hanya ada dua orang di gedung itu, hanya dia dan Qin Weihang, dia bisa mendengar setiap gerakan dengan sangat jelas. An Ning keluar dari ruang loker dan melihat Qin Weihang menggenggam alat listrik dan memasang sesuatu di dinding.

[END] Lemon LightningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang