Chapter 29

79 14 0
                                    

Di hari Jumat, Qin Weihang mengantar Zhong Jing ke rumah sakit untuk rehabilitasi seperti biasa. Karena dia pergi saat siang, dia takut bertabrakan dengan jam sibuk saat kembali, jadi dia mengendarai Yamaha R1 miliknya.

Itu adalah pertama kalinya Zhong Jing melihat kendaraan ini. Dia melihat motor hitam terparkir diluar jalan masuk vilanya dan sedikit terkejut. Qin Weihang mengenakan jaket pembalap hitam yang keren dan turun dari motor. Helmnya ditaruh di stang. Pakaian itu terlihat keren di tubuhnya. Itu menutupi seluruh bagian atasnya, terutama garis bahunya. Ada sejenis strap pundak seragam militer bergaya futuristik, yang mungkin bagi orang-orang biasa perlu ditambah dengan bantalan pundak supaya bisa terlihat bagus. Yang paling keren adalah itu juga punya fungsi untuk balap malam. Sisi lengannya didesain dengan penuh perhatian dan dilengkapi dengan garis-garis yang bisa bercahaya.

Dulu saat Qin Weihang memilih semua pakaian mewah untuk dipakai, dia dan Yu Ran akan mengomelinya, tapi sekarang mereka tidak bisa melakukannya lagi.

Saat Qin Weihang masuk ke rumah, Zhong Jing sudah berada di kursi rodanya dan menunggu disana: "Wow, kamu cukup hebat. Aku bertanya-tanya darimana motor itu datang. Suara knalpotnya sangat kencang. Aku tidak mengira kalau itu kamu."

Qin Weihang melihatnya sudah berada di pintu, jadi dia tidak mengganti sepatunya dan menahan pintu dan menunggunya, berkata: "Ayo."

Sebelum mereka sampai di mobil, Zhong Jing menyuruhnya berhenti.

Qin Weihang mendorong kursi roda, menundukkan kepala, dan mengerutkan dahi: "Untuk apa?"

Zhong Jing menengok ke arahnya sambil tersenyum. Tangan Qin Weihang yang berada di pegangan kursi roda mengenakan sarung tangan balap. Sarung tangannya terbuat dari karet, bergaya cyberpunk warna hitam dan kuning. Dia tersenyum: "Pergi ke motormu dan berdiri disana. Aku akan mengambil fotomu!"

Qin Weihang tak bisa berkata-kata. Dia mengangkat kepalanya dan meneruskan mendorong kursi roda.

Zhong Jing menghela napas: "Xiao Hang Hang, inilah bagian dari dirimu yang tidak bagus. Kamu tidak peka, hidupmu terlalu tidak fleksibel dan membosankan..."

Qin Weihang mendorong kursi roda dan tertawa remeh: "Ini yang kamu bilang menjadi tidak terpengaruh karena keinginan dan gairah." Dia membungkukkan kepala dan menepuk pundak Zhong Jing, "Juga disebut sebagai sikap masa bodoh."

Tepukannya yang dibalut sarung tangan membuat suara yang berat dan teredam. Zhong Jing mengusap pundaknya dan dengan sedih berpikir: Dia sudah tumbuh besar. Dia tidak lagi lucu...

Tepat pukul lima saat mereka kembali dari rumah sakit hari itu. Setelah Qin Weihang mengantar Zhong Jing pulang, Mu Dan juga kembali. Dia menolak tinggal untuk makan malam. Berjalan keluar rumah Zhong Jing, vila milik Qian Fei berada tidak jauh di depan. Yamaha R1 itu melewati vila di seberang dan berhenti.

Qin Weihang melepas helm, turun dari motor, berjalan maju, dan menekan bel.

Dari belakang pintu, terdengar suara anak laki-laki yang kekanakan: "Siapa disana?"

Qin Weihang menekan tangan kanannya ke dinding, menolehkan kepala, dan membuang mukanya. Dia tidak membiarkan dirinya terlihat di kamera. Dia mendekat dan berkata: "Aku mencari An Ning."

"An Ning?" Laki-laki kecil itu mematung sesaat sebelum dia tiba-tiba berkata, "Oh, Katak Kecil Berkepala Jamur? Bagaimana bisa kamu tahu jalan kesini? Dia hanya datang mengajar di hari Minggu..."

Qin Weihang tercengang. Bukannya ini Minggu? Dia tidak memperhatikan detail ini. Dia hanya berpikir kalau itu adalah hari yang sama dimana dia mengantar Zhong Jing ke rumah sakit untuk rehabilitasi.

[END] Lemon LightningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang