Flashback
Ahn Hyoseop tidak mengira bahwa Kim Yoojung yang ia kenal memiliki sisi yang berbeda. Gadis yang selama ini ia kenal adalah Kim Yoojung yang selalu ceria dan berpikiran dewasa. Berbeda dengan Kim Yoojung yang kini duduk di hadapannya. Gadis itu menunduk menyembunyikan wajahnya yang basah oleh air mata. Ia tampak rapuh dan kesepian.
Selama beberapa menit, Hyoseop biarkan Yoojung meluapkan tangisnya. Meski ia sendiri tidak paham alasan gadis itu tiba-tiba menangis. Tetapi melihat sorot mata yang biasanya tampak berpendar ceria itu kini menyorot redup, Hyoseop merasakan hatinya ikut sakit.
Cukup lama sampai isaknya terhenti, Yoojung mulai berbicara.
"Maafkan aku, kau melihatku seperti ini," ia berusaha tersenyum. Meski bibirnya melengkung membentuk senyuman, tapi sepasang matanya tidak.
Hyoseop meraih telapak tangan Yoojung dan mengusapnya lembut. Ia menggeleng. "Maaf jika aku malah membuatmu menangis," sesal Hyoseop.
Yoojung mengangkat wajahnya hingga matanya bertatapan langsung dengan mata cokelat Hyoseop.
"Maukah kamu mendengarkan ceritaku?" Tanya Yoojung dengan tatapan serius.
"Tentu,"
"Tapi ini agak panjang"
"Gak masalah, aku bisa mendengarkan sampai besok pagi," Hyoseop menyeringai.
Seulas senyum tipis berhasil terulas di bibir Yoojung. Bibir itu kemudian bergerak seiring dengan cerita yang ia ungkapkan. Tentang kekhawatirannya dan ketakutannya.
"Saat itu, aku merasa dunia berakhir. Ketika semua orang mencaci dan menghinaku. Rasanya dunia terasa sangat sempit. Aku bertanya pada diriku sendiri, memangnya aku salah apa, aku dosa apa sampai semua orang begitu membenciku.
Mengapa mudah bagi mereka memberi komentar buruk padaku. Mengapa mudah sekali? Tidakkah mereka berpikir bahwa ucapan mereka hanya akan menyakitiku? Tidakkah mereka menganggapku sebagai manusia yang punya perasaan dan hati?"
Yoojung merasa dadanya semakin sesak. Napasnya tersengal ketika emosi menguasainya.
"Aku gak mau melewati hal itu lagi. Aku gak mau merasakan perasaan sakit itu lagi"
Yoojung memelas. Tangisnya pecah. Gadis itu pernah terluka dan belum sembuh dari lukanya. Bagaimana mudah sekali jari-jari kita mengetikkan komentar buruk untuk orang lain tanpa berpikir tentang perasaan orang tersebut. Tentang kondisi mentalnya. Yoojung menjadi salah satu korbannya. Ia terluka karena komentar buruk dan rumor negatif yang ditujukan padanya tahun 2016 silam. Luka lama yang tidak benar-benar sembuh.
Hyoseop mendekap Yoojung dalam pelukannya. Membiarkan gadis itu menumpahkan segala rasa sakitnya. Hyoseop sendiri paham bagaimana rasa sakit itu harus juga ia alami selama ia masih menjadi selebritis. Tetapi setiap orang punya kemampuan yang berbeda, jika ia mampu menjalaninya belum tentu orang lain juga mampu. Begitu pula yang dialami Yoojung.
"Jika kita bersama, orang-orang akan melakukan hal itu lagi. Mereka akan menyakitimu atau menyakitiku,"
Hyoseop mengusap wajah Yoojung lembut. Ia paham kekhawatiran gadis itu. Saat komentar negatif di DC Hyoseop terima beberapa waktu lalu, Yoojung sangat mengkhawatirkan dirinya, seolah gadis itu paham betul bagaimana rasanya menerima komentar buruk tersebut.
"Aku gak bisa janji bahwa mereka tidak akan menyakitiku ataupun kamu," Hyoseop jeda sejenak sebelum melanjutkan, "Tapi yang bisa aku janjikan bahwa nanti, jika kita bersama, kita bisa menjadi lebih kuat. Kita bisa saling menguatkan. Karena itu mereka tidak akan mudah menyakiti kita,"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Lovers of The Red Sky" - behind story
FanfictionKim Yoojung dan Ahn Hyoseop dipertemukan untuk kedua kalinya dalam drama Lovers of the Red sky. Kim Yoojung yang ceria dan ramah bertemu dengan Ahn Hyoseop yg pendiam dan pemalu. Situasi yang awalnya canggung dan kikuk perlahan menjadi bersahabat da...