Konferensi Pers

105 16 7
                                    

'Aku gugup sekali.'

'Hahaha... Ini kan bukan pertama kalinya.'

'Tetap saja aku sangat gugup.'

'Aku juga sering merasa gugup kok. Dan aku sudah punya cara biar gak terlalu gugup.'

'Kamu? Gugup? Masa sih?'

'Hei, aku juga pernah mengalaminya😤'

'Hahaha... Jangan marah dong 😉'

'Jadi, gimana caranya biar kamu gak gugup?'

'Coba tarik napas perlahan lalu hembuskan. Lakukan itu sebanyak 3x sambil bisikkan, aku bisa aku bisa aku bisa.'

'Akan kucoba.'

'Semangat! Kau pasti bisa melakukannya! 💪'

'Makasih atas sarannya 😘'

'💜💜💜'

----

Seorang gadis tampak turun dari mobil Van berwarna hitam. Tubuhnya yang ramping dibalut dress warna putih tulang, menutupi setiap lekuk tubuhnya yang sempurna. Rambut panjangnya yang lurus tergerai jatuh di belakang punggung. Ia melangkah dengan percaya diri menemui para awak media yang sudah siap mengambil fotonya.

Dengan ramah ia menyapa. Senyum tulusnya tidak dapat disembunyikan dari balik masker. Sepasang matanya menyipit bagai bulat sabit ketika ia tersenyum. Setelah beberapa pose, ia undur diri dari hadapan para wartawan. Sambil tak lupa memberi salam dengan sopan.

Tak lama kemudian sosok jangkung berjalan mendekati kerumunan wartawan itu. Dengan stelan jas berwarna senada dengan gadis tadi, ia melangkah malu-malu. Ia menyapa ramah dengan senyuman lebar. Dengan gugup ia berpose sesuai arahan para wartawan. Setelah itu ia beranjak memasuki gedung siaran stasiun TV SBS.

Dua orang pemuda lain dengan stelan jas hitam tampak rapi dan gagah secara bergantian menyusul mereka yang sudah tiba lebih dulu. Mereka kemudian melakukan hal yang sama sesuai permintaan awak media. Berpose, tersenyum lalu masuk ke dalam gedung yang berdiri gagah nan kokoh.

---

Kim Yoojung melangkah masuk ke ruang tunggu yang sudah disiapkan pihak stasiun TV untuk tim drama Red sky. Selama perjalanan menuju ruangan itu ia melihat begitu banyak deretan rice wealth yang menunjukkan dukungan dari para penggemarnya dari seluruh dunia. Melihat itu perasaannya menjadi jauh lebih ringan.

Saat tiba di ruangan yang dimaksud, Yoojung bersama stafnya langsung dihadapkan pada beberapa poster yang harus ia tandatangani. Gadis itu memperhatikan poster yang menampilkan wajah para pemain utama drama Red sky, termasuk dirinya. Ia berdecak kagum pada hasil cetakan poster yang tampak cantik.

"Cantik,"

Kaget Yoojung menoleh pada sumber bisikan yang baru ia dengar. Sosok jangkung di sebelahnya berdiri sambil ikut memperhatikan poster yang diletakkan di atas meja.

"Op..." Yoojung menahan ucapannya ketika menyadari selain pemuda jangkung yang mengenakan stelan senada dengan dirinya itu, masih ada orang lain disana.

"Aku bilang cantik," ucap pemuda itu, Ahn Hyoseop sambil tersenyum lembut pada gadis di depannya. "Maksudku posternya," ia menambahkan. Senyumnya terkulum melihat wajah bingung Yoojung. Ekspresi gadis itu tampak lucu dan imut di matanya.

"Hei kalian berdua! Dilarang bermesraan di ruang publik!"

Suara Gong Myung menyela diantara sepasang anak manusia yang masing saling bertatapan itu. Yoojung dan Hyoseop spontan menoleh ke arah datangnya sang pemuda yang berjalan dengan langkah lebar. Di belakangnya Kwak Siyang tertawa mengejek.

"Lovers of The Red Sky"  - behind storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang