RJ 06

2.9K 507 83
                                    

Selamat membaca!

'*'

"Geya!"

"Iya, mi."

Rianti yang tengah berada di dapur berjalan keluar, dia menghampiri Geya yang tengah bermain bersama bayi laki-laki berusia satu tahun itu.

"Aynan di tidurin, nak. Udah siang, waktunya tidur," ujar Rianti.

"Tadinya mau Geya bawa ke kamar, tapi Aynan masih sibuk sama mainannya. Takutnya nangis," ujar Geya mulai membereskan mainan anak yang berserakan.

Rianti mendekati bayi bernama Aynan Zayn Ahtallah itu, bayi tampan yang memiliki pipi gembul dengan kulit putihnya.

"Bobok ya sayang," ujar Rianti menggendong Aynan.

"Sini sama Geya aja, mami masih buat bolu, kan?" ujar Geya menyodorkan tangannya di depan Aynan.

Bayi itu dengan cepat memeluk Geya. "Kita naik ya, mi," ujar Geya.

"Iya, kamu tidur juga. Pasti cape habis ngerjain tugas terus jagain Aynan."

"Kalau jagain si ganteng gak akan cape, dong. Kan kewajiban," cetus Geya mencium gemas pipi Aynan.

Rianti menggelengkan kepalanya lalu kembali ke dapur sedangkan Geya naik ke lantai atas untuk menidurkan Aynan. Meski libur, tapi Geya cukup di sibukkan dengan tugas kuliahnya. Memiliki Rianti dan Aynan di sisinya membuat Geya merasa punya semangat baru di setiap aktivitasnya.

Setelah menidurkan Aynan, Geya keluar dari kamar. Tapi dia sudah siap dengan setelan santai seperti hendak keluar dari rumahnya.

"Mau kemana?" tanya Rianti.

"Geya mau ambil buku di rumah Natya, mi. Geya tinggal gak apa-apa, kan? Cuma sebentar, kok."

"Gak apa-apa, dong. Hati-hati, pulangnya jangan terlalu sore."

"Oke, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Geya berjalan keluar, dia menuju mobilnya dan segera pergi menuju rumah Natya. Butuh beberapa menit untuknya sampai di tempat tujuan, tanpa berlama-lama Geya langsung mengetuk pintu dan menunggu penghuni rumah membukakan pintu.

"Non Geya," sapa seorang asisten rumah tangga.

"Halo, bi. Natya ada, kan? Hp dia gak aktif soalnya," ujar Geya.

"Non Natya gak ada di rumah, non. Dia tadi keluar, katanya sih mau kerumah teman kampus."

Geya mengerutkan keningnya bingung, kemana perginya Natya?

"Kalau gitu Geya pulang aja deh, bi. Makasih, ya."

"Gak mau masuk dulu, non?"

"Gak usah, makasih. Geya pulang ya, bi."

"Iya, non. Hati-hati di jalan."

Geya kembali menuju mobilnya, sedikit berpikir dan menerka dimana sebenarnya Natya berada? Teman mana yang dia kunjungi tanpa mengajaknya sama sekali?

Namun tiba-tiba, pikirannya tertuju pada seseorang. Dengan segera Geya membuka ponselnya dan menelepon seseorang.

"Halo."

"....."

"Kamu dimana? Natya ada sama kamu?"

"....."

"Oh, gitu. Oke deh, aku kesana. Tungguin ya."

Setelah mendapat informasi keberadaan Natya, Geya langsung melajukan mobilnya dan pergi dari rumah itu. Di perjalanan, Geya tengah sibuk memperhatikan map yang di kirimkan oleh penelpon tadi. 

Ruang Jendral [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang