Delapan belas

408 49 55
                                    


Hargailah karya orang lain!!

Adakah pembaca cowok di sini?

Jangan lupa di vote ya;) gratis kog tidak di pungut biaya;)

__________________
Selamat membaca
__________________

~me-maaf kan itu mudah tetapi melupakan tak semudah membalikkan telapak tangan~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~me-maaf kan itu mudah tetapi melupakan tak semudah membalikkan telapak tangan~

#Ristian Rakenza Pradipta

Suasana kantin yang cukup ramai membuat Nana kesal sendiri menunggu pesanannya yang tak kunjung datang wajahnya sudah tertekuk moodnya untuk makan sudah hilang entah mengapa ia kesal sekali dengan hari ini.

"Makanan sudah datang, selamat menikmati" ucap Nisa dengan wajah cerianya.

"Ini dia yang di tunggu-tunggu" seru Gita , Gita adalah murid baru di sini dan kebetulan gadis itu satu kelas dengan Nana karena Nana terlalu sering latihan baseball jadi Gita yang duduk bersama dengan Anisa menggantikannya.

Nana langsung mengambil mangkuk makanan yang berada di atas nampan ia mengambil mangkuk yang berisi bakso dan es teh pesanannya.

Sebelum makan Nana membaca doa terlebih dahulu karena ia lelah berlatih Nana langsung melahap bakso yang ada di hadapannya dengan senang hati.

"Ngomong-ngomong lo kan udah satu minggu sekolah di sini, udah ada cowok yang lo taksir belom" tanya Nisa pada Gita.

Nana tidak menyahuti ia memilih melanjutkan makannya toh itu tidak penting bagi Nana mau dia suka dengan siapa saja.

Gita hanya tersenyum sembari sedikit mengangkat wajahnya.
"Tadi pagi gue gak sengaja liat cowok ganteng banget, dan sampe sekarang masih terngiang-ngiang di ingatan, kayaknya gue suka deh sama dia" ucap Gita terang-terangan.

"Oh ya siapa dia? Maksud gue kan di sini cowok ganteng banyak, lalu siapakah yang lo maksud cowok ganteng itu?" Kepo Nisa.

"Kalian mau tau?" Ucap Gita sembari melirik Nana dan Nisa bergantian.

Nisa mengangguk antusius sedangkan Nana menyibakkan rambutnya sembari menikmati makanannya.

"Itu dia cowok yang baru masuk, yang berdiri paling depan" Seru Gita sembari menunjuk pemuda yang baru saja memasuki kantin.

Nana melihat siapakah pemuda itu dan seketika mata Nana melebar sempurna ketika mengetahui siapa orang yang di maksud Gita tadi.

Mistakes In The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang