Dua Puluh

394 49 27
                                    

Assalamu'alaikum

Hargailah karya orang lain !

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca 😘

Selamat membaca
____________________

Tian baru saja memasuki kamar netranya menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan sendu entahlah semua ini terasa seperti mimpi.

Tian menghempaskan tubuhnya di atas di atas kasur, tanganya bergerak mencari sesuatu di bawah bantal dan ya benda yang ia cari pun berhasil ia temukan.

Tian tersenyum ketika melihat wallpaper ponselnya "gemesin banget sih, pengen gue culik terus gue jadiin temen tidur" ucapnya sembari mengusap layar ponselnya.

Tian mengambil botol minumnya di atas nakas dan tidak ada air walau hanya setetes di sana, Tian menepuk jidatnya sendiri ia lupa jika tadi ia tidak membawa botol minum tersebut ke dapur dengan berat hati Tian keluar dari kamar seranya mengisi botol minumnya.

Tian berjalan dengan langkah tenang nan santai rumah cukup sepi mungkin sodara kembarnya sedang belajar karena tidak mungkin seorang Kristan Rakenza Pradipta keluar malam-malam kecuali bersamanya atau keluarga.

Tak sengaja saat Tian hendak melewati kamar kedua orang tuanya ia melihat Kris yang sedang berdiri bersandar pada dinding dengan mata terpejam.

"Lo ngapain di sutu" ucap Tian sembari menuangkan air ke dalam botol.

"Gabut ajakin gue main yan" ucap Kris sembari berjalan mendekati Tian.

"Ogah yang ada ntar gue kena semprot"

"Yaudah kalo gak mau gue pergi sendiri" ucap Kris sembari membalik badannya hendak pergi.

"Udah malem Kris lo gak usah aneh-aneh ngerti" ucap Tian sembari duduk di kursi makan.

"Lo aja sering keluar malem" Kris kembali menghadap Tian sembari melipat kedua tanganya di dada.

Tian menghembuskan nafas beratnya kenapa kembarannya ini tidak mengerti juga jika di luar sana banyak sekali musuh Tian yang ingin menumbangkannya.

Apa lagi jika Tian mengingat jika waktu itu Kris pernah di hajar oleh anak-anak CAKRAWALA karena mereka salah sasaran Tian hanya tidak mau Kris Terluka.

"Gue cuma gak mau lo terluka lagi gara-gara mereka salah sasaran, ngerti gak sih! "
"Dan jangan coba-coba keluar sendiri kalo lo nekat gue patahin leher lo" Tian menatap Tajam dan seketika Kris langsung menunduk jujur ia takut melihat Tian yang seperti ini.

"Yaudah keluarnya sama lo ya mau ya gue pengen cari udara di luar" Kris masih mencoba membujuk Tian.

"Pake motor gue aja ya kalo lo gak mau jagoan lo masuk angin"

"Gue? Naik motor lo? Ogah mending pake motor gue aja yang ada ntar anak-anak NIGHTSTAR dan musuh gue menertawai gue gara-gara naik motor lo"

"Tapi kan motor gue lucu yan"

"Mending gue naik bajai daripada naik motor lo Kris"

"Yaudah kita naik bajai aja"

"Lo gila, kenapa sih lo ngebet banget pengen keluar" tanya Tian sembari menatap penuh selidik pada Kris.

Mistakes In The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang