Empat Puluh Empat

297 21 22
                                    

Selamat membaca
__________

Ristian keluar dari mobil senyumannya mengembang indah ia menatap para sahabatnya yang pada nongkrong di parkiran seperti orang kurang kerjaan.

Tian melangkah mendekat pada mereka di parkiran sudah ada Sara yang ngomel-ngomel pada Tao, Dewa yang menatap malas berdebatan tak berfaedah itu, Rega pemuda itu sesekali menggoda Tao dan Sara.

"Morning bestiee" sapa Tian setelah sampai di dekat mereka dengan jarak satu meter.

"Morning, yan lo udah sembuh?" Tanya Sara.

"Pagi" sahut Dewa dingin seperti biasa.

"Yaelah si sara anaknya siti, ya udah lah buktinya sudah ada di sini" Sahut Tao sembari melirik tak suka.

"Eh Tao anaknya Mayang, gue gak tanya sama lo kenapa lo jadi nyaut-nyaut!" Ketus Sara lalu melangkah pergi dengan berjuta kekesalan.

"Cih, dasar cewek"

"Tian lo udah sehat" Tao langsung berhambur ke pelukan Tian sedangkan Tian melirik Rega dan juga Dewa.

Dewa dan Rega hanya menggedikan bahunya acuh, padahal kemarin Tao sudah berkunjung ke rumahnya dan mengetahui keadaannya tapi kenapa pemuda ini sekarang menjadi heboh.

"Lepas ta lo bikin malu gue" Tao langsung melepaskan pelukannya lalu tersenyum konyol.

"Tian!" Tian refleks menoleh dan melambaikan tangan ketika melihat Rio memanggilnya.

Dewa, Rega dan juga Tao bingung sejak kapan Rio ada di sini bukannya pemuda itu sudah pindah dari sekolah ini cukup lama.

Tangan Rega terkepal kuat ingin rasanya ia memberikan pelajaran pada Rio yang pernah membuat Tian terluka hingga berakhir di rumah sakit.

Rega sudah bersumpah akan membalas perbuatan Rio pada hari itu tapi mereka tidak pernah ketemu dan sekarang mereka kembali di pertemukan di area sekolahan.

"Ada apa yo?" Tanya Tian sembari menatap Rio.

"Noh bekel dari mama" Rio memberikan paperbag berukuran sedang dan Tian tersenyum lalu mengambil alih paperbag tersebut.

"Thenks brother" Tian tersenyum dan Rio membalas senyuman Tian.

Rega meju beberapa langkah dan

Bugh,,

Dewa, Tian dan Tao terkejut melihat Rega yang tiba-tiba memberikan tonjokan pada rahang Rio.

"Maksud lo apa ha!" Sentak Rio tak trima apa lagi kini rahangnya terasa sangat sakit lantaran jerawat yang tumbuh pada rahangnya membuat wajahnya merasakan sakit luar biasa.

"Lo yang apa-apaan anjing! Maksud lo apa ha! Mau deketin Tian lagi dan buat dia celaka lagi! Oi oi oi tidak semudah itu muka gribik" sahut Rega.

Dewa turun dari atas motor dan menarik Rega, dada Rega naik turun emosinya kian memuncak kala mengingat kejadian beberapa bulan lalu.

"Tenang ga jangan bertindak konyol kaya gini" Tao mengusap pundak Rega.

"Apa kalian lupa gara-gara dia! tian terbaring lemah di atas breanker rumah sakit!" Rega menunjuk wajah Rio.

Mistakes In The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang