Enam belas

395 45 46
                                    

Welcome to my story

Hargailah karya orang lain!!

____________________
Selamat membaca
____________________

Hembusan angin malam yang menyusup masuk melalu pintu balkon yang terbuka,ruangan yang sangat terang tenang nan nyaman dan menyenangkan.

Tian menadahkan kedua tangannya sembari menutup matanya.

"Ya allah ampuni dosa hambamu ini, mungkin sudah tiada ampunan untuk semua perbuatan hamba yang melanggar akan segala laranganmu, tetapi hamba yakin kepadamu jika di setiap kesulitan pasti ada kemudahan dan sesungguhnya hanya engkaulah yang maha pengasih lagi maha penyayang dan engkau tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan hambamu, ya allah berikanlah hambamu ini kekuatan dan ketabahan, ya allah hamba juga ingin merasakan kasih sayang dari mama walaupun hanya sedetik saja ya allah redakanlah rasa sakit pada tubuh hamba dan berikanlah petunjuk kepada hamba, apa yang harus hamba lakukan supaya hamba bisa merasakan kasih sayang mama, ya allah buka kanlah hati mama hamba, Robbana attinnafiddunya hasanahtawaqinaazzabannar walhamdullillahirobbilalamin"

Hati Tian terasa lebih tenang dan damai perlahan sebuah senyuman terukir di wajah tampannya, senyuman yang sudah lama hilang kini kembali datang.

Tian melipat sajadah yang baru saja ia gunakan untuk sholat Maghrib di kamar apaterment Rega.

"Udah?" Tanya Rega yang baru saja selesai memasak nasi goreng kesukaannya.

"Udah, makasih ya ga, hati gue jauh lebih tenang" ucap Tian sembari duduk di samping Rega.

"Nah gitu yan allah lebih tau apa yang terbaik buat kita, yaudah ni gue udah masak di makan gih, seadanya gue lagi gada duit bapak gue belom manen kelapa sawit" ucap Rega sembari menyodorkan sepiring nasi goseng di depan Tian tak lupa segelas air mineral telah ia sediakan untuk sahabatnya satu ini.

"Curhat?"

"Beradu akting sama artis lee min ho" dengus Rega sembari duduk dan menyuapkan sesuap nasi goreng buatannya ke dalam mulutnya yang mungil.

"Gue salut sama lo ga" ucap Tian .

"Kenapa?"

"Lo bisa bertahan di sini sendirian tanpa ada orang tua yang menemani tapi lo bisa bertahan sejauh ini gue bangga sama lo" ujar Tian sembari tersenyum pada Rega.

"Gue juga bangga sama lo yan, lo tetap semangat ya terus berdoa kepada allah karena hanya kepada allah kita meminta dan kita memohon allah maha segalanya"

"Ga"

"Iya"

"Mama lo sayang sama lo gak?" Tanya Tian dengan tampang tanpa dosa sembari makan.

"Menurut lo? Kalo emak gue ga sayang sama gue ga mungkin tiap bulan mak ngasih duit tiap hari nelpon tiap hari perhatian sama gue melebihi pacar" crocos Rega di ikuti butiran nasi yang ikut terpental dari dalam mulutnya.

"Emang lo punya pacar?" Tanya Tian sembari mengambil segelas air yang telah Rega siapkan untuknya.

"Ya engga si karena emak aja bisa bikin gue bahagia kenapa harus cari pacar yang hanya membuat luka"

Mistakes In The Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang