04. a Queen

324 26 0
                                    

Biru tambah menangis tatapan mengintimidasi dari mereka berempat membuat nyali Biru menciut.

"A-aku... " Ingin berbicara tapi dirinya sendiri terlalu takut.

"Kau menginginkan sesuatu?" Tanya Joshua.

Biru menggeleng, gadis polos dan baik itu terlalu takut untuk bicara.

"Hei, apa kita seperti monster? Sampai kamu ketakutan begitu?" Kun yang berdiri pun menyahut.

Biru lagi lagi menggeleng lalu dengan keberanian yang benar benar sedikit Biru mengangkat wajahnya, tapi sialnya dia kembali di hadapkan dengan tatapan tajam mereka.

Sampai akhirnya Willy pun ikut berjongkok mungkin Biru mau berbicara dengannya.

"Minggir! Kau terlalu menakutkan bukan seperti itu caranya berbicara dengan perempuan" Willy mendorong Joshua.

"Ishh kurang lembut kaya apa lagi coba!"protes Joshua dan berdiri dari jongkoknya

Lihatlah buaya penakluk hati para wanita ini akan melancarkan aksinya lagi.

"Kita sudah mengenal bukan?" Biru masih menunduk namun tetap mengangguk.

"Jadi.. Dengar ini baik baik, jika kami berniat menyakitimu mungkin sudah dari tadi kami akan membunuhmu, tapi lihat? Kau baik baik saja, tidak ada yang berniat menyakitimu Biru" Biru mengerti ucapan Willy benar juga.

"jadi katakan apa ada sesuatu yang kau inginkan? Anggap sebagai hadiah selamat datang kamu dirumah ini" Lanjut Willy.

Lalu Biru pun memberanikan diri menatap Willy, willy menatapnya dengan hangat tidak seperti Willy yang dingin seperti tadi.

"A-apa kalian hanya ingin menjadikanku boneka pemuas nafsu?"

Semuanya terkejut dengan omongan Biru.

Ngomong-ngomong, walau mereka terkenal kejam dan dingin, suka gonta-ganti pacar tapi tidak pernah sekalipun mereka menyentuh seorang perempuan.

Menyewa wanita malam saja tidak pernah.

"Kau ingin itu?" Tanya Joshua jahil yang berhasil mendapatkan pukulan lagi dari Kun.

"Jaga bicaramu" Tegas Kun.

Biru menggeleng keras dia ketakutan lagi.

"Dengar! Sebrengsek apapun kami tidak pernah ada yang berniat mengambil mahkota seorang perempuan kecuali seseorang adalah istri kami" Thio menjawab.

"B-benarkah?" Lagi, gadis polos itu percaya.

Thio mengangguk.

"A-aku hanya ingin pulang.. Bagaimana dengan adiku? Lalu sekolah ku? Bagaimana dengan masa depanku?" Tanya Biru bertubi-tubi.

"Ohh lihat menggemaskan sekali gadis ini" Ucap Kun yang merasa gemas.

"Adikmu tidak akan mengalami hidup sulit lagi, sekolah? Ya tinggal sekolah apa susahnya? Tapi jangan pernah mencoba untuk kabur" Jawab Joshua.

"K-kenapa harus aku?"

Lalu kun sedikit menunduk dan berbisik pada Biru "kau istimewa baby girl!"

Biru melotot terkejut mendengar jawaban Kun dengan suara deepnya yang sedikit serak.

Biru merasa dirinya sedang didunia oren yang sering dia bayangkan.

"Jadi kamu akan tinggal disini bersama kita" Ucap Willy.

"Bersama kami disini apapun yang kau inginkan akan dipenuhi" Lanjut Willy.

Tapi tetap saja, kata kata manis dan penenang dari mereka tidak berhasil membuat ketakutan Biru menghilang.

"So? Welcome here queen" Ucap Thio.

SHE IS DANGEROUS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang