14. Thio yang posesif.

172 13 0
                                    

Karena yang lain sibuk maka Biru diantar ke sekolah oleh Kun tadi. Kini jam pelajaran Biru sudah habis. Waktu istirahat kedua akhirnya tiba.

"Biru, skuy kantin!" Ajak seorang gadis yang satu kelas dengan Biru.

Berbeda dengan sekolah Biru yang dulu, dulu Mungkin Biru tidak ada teman tapi sekarang banyak orang yang berteman dengannya gara-gara Biru adik dari si pemilik sekolah.

Tapi tentu Biru tak sepolos itu untuk memilih teman jadi dia hanya merespon satu orang.

Red Avrelika, sama banyak orang dipanggil Red tapi sama Biru dipanggil Rere.

"Oke ayo!"

Disepanjang perjalanan menuju kantin tentu Biru tak lepas dari pandangan semua orang.

Hari pertama masuk dia sudah mendapatkan banyak surat cinta, entah adik kelas maupun kakak kelas.

"Mau apa? Salmon atau chiken?"

"Chiken aja deh"

"Oke tunggu bentar gue pesenin"

Biru mengangguk lalu Red segera pergi dari pandangannya.

"Biru hai!"

Biru mengernyit heran "kamu lagi?"

Ya, dari sejak hari pertama Biru didekati oleh seseorang, yang em... Jujur kalo Biru menilai dari penampilannya dia seseorang yang cupu?.

Ah Biru jadi bisa melihat masa lalunya.

Nama siswa itu... Oh ya Biru ingat, namanya Zio kalau gak salah.

"A-aku nggak ada temen, jadi boleh duduk sama Biru nggak?"

Biru menghembuskan nafasnya sebal, bukannya tak menghargai orang yang menyukainya hanya saja Biru malas dekat dengan orang lain selain orang yang dia kenal.

"Oke, serah!" Jawabnnya cuek.

Biru lebih fokus memainkan handphonenya dari pada melayani siswa cupu yang biasa dipanggil Zio itu.

"B-biru.. Kamu udah makan coklat dari aku?"

"Enggak! Aku nggak suka coklat"

"Terus Biru sukanya apa?"

"Nggak suka apa apa!" Ah mood Biru jadi menurun.

Hening.

Dari dulu Zio jarang mendekati perempuan tapi rasanya aura Biru beda jadi Zio nekat mendekati Biru.

"Biru udah bisa nerima aku?"

Biru menatap Zio malas.

"Zioooo aku udah punya pacar, jadi pliss jauhin aku, aku udah ngomong beribu-ribu kali loh" Kesal Biru.

Zio sok menujukan wajah imutnya "kan Zio pengin berjuang"

Sudah habis kesabaran Biru "zio dengerin, Zio boleh berjuang kalo orang yang Zio perjuangin bukan punya orang lain, kalo udah punya orang lain Zio gak boleh ngerebut! Paham?"

Rasanya Biru seperti mengajari anak kecil yang tak paham.

Zio mengangguk "oke deh, jadi Biru udah punya?"

"Tau deh!" Biru langsung menidurkan kepalanya dimeja malas menatap Zio.

"Eh Biru ada apa?" Red menemukan Biru dengan muka kesalnya.

Red paham dia melihat ke arah Zio.

"Zio! Birunya gak mau diganggu jangan ganggu Biru mulu" Sepertinya Biru memang tidak salah memilih teman.

SHE IS DANGEROUS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang