32. Julid Bareng

96 9 0
                                    

Biru lalu menghampiri Willy, dia melihat Willy dengan tatapan khawatir.

"Wil... Kamu gak apa-apa?"

Sadar Biru mengkhawatirkannya, Willy mendekatinya dan menepuk puncak kepala Biru beberapa kali.

"Kamu pintar banget sih" Pujinya.

Walau agak baper sama pujian Willy, Biru tetap fokus dengan kekhawatirannya.

"Kamu nggak ada yang luka kan?"

Willy terkekeh "nggak ada Biru, tenang aja aku cuma jatuh aja dari kuda"

Biru menatap tak percaya pada Willy "cuma kamu bilang? Kalau sampai patah tulang gimana? Kenapa nggak nyuruh orang lain aja sih? Ini bahaya loh wil panahan gini! Kalau tadi aku manahnya tepat sasaran itu bisa aja kena kamu Willy! Untung—"

Cup!

Willy tidak lagi merasakan sakit pada tubuhnya melihat Biru yang tak lagi canggung dengannya karena terus mengoceh membuat Willy sangat gemas dengan Biru.

Kalau Biru ngomel-ngomel gini jadi kelihatan cantik dimata Willy.

"Gemes banget ngomel-ngomel gini, cantiknya nambah" Ucap Willy setelah selesai mengecup bibir Biru.

Sengaja banget dia baperin anak orang.

Biru mengalihkan pandangannya kearah lain, Willy yang jarang romantis sekalinya bersikap manis gini bikin Biru tambah baper.

Tak lupa semburat merah muncul dipipi Biru.

"See? Aku nggak kenapa-napa Biru, tenang aja ya" Ucapnya lembut.

"Tau ah! Bodo!" Biru ngambek padahal jantungnya lagi izin keluar ke toilet bentar.

Jedag-jedug gituh!.

Willy lagi-lagi mengeluarkan tawa manisnya lalu tanpa aba-aba Willy menggendong Biru bridal style dan menuju ke arah Kuda.

Willy mendudukan Biru disana.

Biru ketakutan tiba-tiba disuruh duduk gini, gila ya?.

Namun dengan santainya Willy tetap tersenyum lalu naik juga diatas kuda.

Willy duduk dibelakang Biru menempel dengan gadis itu, dagunya dia taruh dipundak Biru.

Satu tangannya untuk memeluk Biru dari belakang dan tangan satunya lagi untuk menggapai tali kuda.

Lalu Willy berbisik pada Biru dengan Lembut "The prince has found his princess"

Nah kalau gini gimana Biru nggak semakin jatuh hati sama Willy?.

"Ready?"

"Eh ngapain?"

"Go!"

Lalu dengan gentle Willy mengendalikan kudanya dan berjalan.

Perlahan senyum Biru terukir di bibir manisnya, ini pengalaman baru baginya, menaiki kuda bersama Willy.

Ah, rasanya Biru benar-benar merasakan vibes film seorang putri yang bertemu dengan pangerannya, lalu mereka membuat istana baru dan hidup bahagia selamanya.

"Tuhan setidaknya aku memiliki kenang-kenangan terindah bersama mereka semua yang aku sayangi" —batinnya.

**********

Malam ini Biru benar-benar akan bermimpi indah dalam tidurnya.

Membayangkan hari-hari sebelumnya membuat jantungnya berdebar kencang.

SHE IS DANGEROUS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang