17. Kesepian.

140 10 0
                                    

"Bi kok sepi?"

Biru baru pulang ingin memberitakan hal baru pada yang lain tapi mansion terlihat sepi.

"Lagi pada pulang kerumah orang tua Nona"

Biru duduk di sofa mencopot sepatu sekolahnya, sambil ditemani bibi yang sedang menunggu nonanya.

"Ohh emang mereka jarang pulang bi?"

"Iya jarang, mereka sibuk banyak urusan bisnis yang harus diurus, ditambah cabang perusahaan mereka banyak"

"Ohh gituh"

Biru ingin membawa sepatunya sendiri berserta tas kekamar tapi bibi mencegahnya.

"biar saya aja nona"

"Ehh nggak usah"

"Ini tugas saya"

Biru pasrah "bawa tasnya aja ya bi, sepatunya bau hehe" Balasnya, Bibi tersenyum mengangguk.

Sampai dikamar pun Bibi masih melayani Biru, itu memang perintah dari tuannya.

"Mau dikuncir atau digerai?"

"Kuncir aja Bi panas"

Sambil menguncir rambutnya Biru banyak bertanya.

"Bibi tau nggak?"

"Apa?"

"Keluarga mereka semua ituuu baik atau ada yang... Apa ya" Biru bingung bagaimana cara ngomonginnya.

"Apa nona?"

"Strict parents? Bibi tau ga?"

Bibi mengangguk paham "Ohh saya paham, setau saya mereka punya keluarga yang harmonis"

Biru masih berusaha mencari info, karena ini berhubungan dengan misinya.

"Nggak ada yang orang tuanya strict gituh?"

Bibi diam sejenak sambil berpikir "oh saya ingat, setau saya diantara mereka semua cuma tuan Kun yang ayahnya agak...seperti yang Anda ucapkan tadi?"

"Strict parents maksudnya" Biru membenarkan ucapan Bibi.

"Iya gituh, yang lain saya rasa baik baik aja"

Biru mengangguk paham "pantes aja" Batinnya.

"Terus bi, apa bibi tau sesuatu tentang ayahnya Kun?"

"Anda kenapa bertanya tentang itu nona?"

"Enggak kenapa-napa bi, cuma saya pengin kenal Kun aja lebih dalam"

Bibi dengan mudah dibohongi lalu mengangguk "Ohh gituh"

"Saya pernah denger, Tuan Kun mau dijodohkan sama anak SMA" Ucap Bibi membuat Biru sedikit terkejut.

"Berarti bener dugaan gue"

"Kayanya seumuran anda" Lanjut bibi.

"Ohh oke, bibi tau siapa nama ayahnya? Apa pekerjaannya"

Lalu bibi dengan enteng menjawab "ayahnya CEO juga yang sukses dan namanya Cazzerian"

Biru sedikit terkejut "dipanggilnya?"

"Rian, kayanya" Jawab Bibi.

Biru tersenyum miring, informasi segini sudah cukup untuknya menjadi hacker.

"Oke bi"

"Nah sekarang sudah, anda semakin cantik nona" Puji Bibi.

"Makasih heheeh"

Entah apa yang Biru rencanakan kedepannya.

*******

Apa kalian tidak penasaran dari mana sifat menyebalkan Joshua tercipta?. Mari lihat bagaimana keadaan Joshua ketika dirumahnya.

SHE IS DANGEROUS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang