Setelah Biru selesai dengan urusan seragamnya, kini Joshua mengantar Biru ketempat selanjutnya.
"Oh iya Biru"
"Iya?"
"Kalau ada saat dimana keadaan lo benar-benar ngerasa sendirian gak ada anak buah gue, kode itu nggak berguna lagi walau kamu udah mainin pulpen gimana pun" Pesan Joshua.
Bukannya membuat Biru takut hanya saja, Joshua ingin Biru percaya diri dan pemberani sehingga bisa membela dirinya sendiri.
Biru terkejut "terus aku harus gimana?"
Joshua meminta pulpennya pada Biru.
"Sadar gak?"
Tidak ada yang aneh pada pulpen itu hanya seperti pulpen biasa.
Joshua tersenyum tipuannya berhasil dibuat "ini cuma ilusi mata Biru, ini bukan ujung pulpen yang biasa buat nulis ini jarum"
Setelah Biru memperhatikan baik-baik ternyata benar.
"Tapi kalau buat nulis juga bisa kok, jadi nggak bakal ada yang sadar"
Biru menganga kagum "wahh"
"Lo bisa gunain itu buat nusuk mata musuh kalau lo diserang tiba-tiba" Lanjut Joshua, mengembalikan pulpennya pada Biru.
Biru membuka tutupnya untuk melihat lagi lalu menutupnya kembali.
"Ohh oke deh!"
"Jangan pernah takut ya, kita dilahirkan untuk sendiri, jadi jangan terlalu percaya pada siapapun, percaya aja sama diri sendiri" Nasehat Joshua.
Biru tersenyum tipis, ucapan Joshua memang benar, kalimatnya tadi mengandung banyak makna tersirat.
Setelah beberapa lama, mereka sampai di hutan.
"Josh jangan serem-serem deh"
Joshua terkekeh dia mengusap lembut kepala Biru "lo tau? Kata Thio bulan depan angkatan lo ada camping di hutan jadi kita kesini"
"Dan siapa tau ketika keadaan mendesak tanpa sadar lo bisa lari ke hutan Biru"
Latihan ini benar-benar disiapkan secara matang ternyata.
"Ah bener juga"
Saat Biru akan membuka pintunya, Joshua bersuara lagi "sayangnya gue gak bisa nganter lo masuk sampai dalem"
Biru langsung menutup pintu "loh ko gituh?"
"Sekarang Tugas Kun yang buat ngelatih lo, kita udah bagi tugas, ayo turun gue tunggu dimobil"
Walau sudah membawa nama Kun tapi tetap saja, Biru takut.
"Nggak mau"
Joshua melihat sekitar, cukup berbahaya juga jika Biru masuk sendiri walau Joshua sudah tau sebelum ke tempat Kun berada, Biru akan dilatih dalam keadaan sendiri.
"Ya udah gue ikut turun, tapi gue gak boleh masuk"
Biru pasrah "oke deh"
Joshua hanya mengantar Biru sampai ke perbatasan jalan dan hutan.
"Jangan takut rileks aja, kalau lo panik keadaan jadi kacau"
Biru akhirnya melangkah masuk ke hutan berbekal nasehat dan pulpen dari Joshua.
Joshua masih disana mengamati Biru, setelah dirasa Biru benar-benar masuk dan hilang dari pandangan Joshua menelfon anak buahnya.
"Target sudah memasuki hutan, bersiaplah menyerang, ingat jangan sampai terluka! dia terluka nyawa kalian taruhannya" Ucap Joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS DANGEROUS [HIATUS]
Ficción GeneralDengan seorang gadis bernama BIRU berhasil mengalihkan perhatian 4 orang leader mafia sekaligus. Yang dilihat orang orang, BIRU hanyalah gadis miskin yatim piatu yang cuma punya adek sendiri di rumah. Namun ada sejuta rahasia yang terpendam dalam...