~~~ Happy Reading ~~~
" Gimana kalau ... kita kabur dari rumah? "
Terlalu terkejut mendengar ucapan Jungkoom. Jieun sampai tak sengaja tersedak air ludah sendiri dan membuatnya batuk - batuk sampai mengeluarkan air mata.
" SUDAH GILA NIH ORANG!!!! " bentak Jieun.
Jungkook menjauhkan ponselnya dari telinga.
" JANGAN ANEH - ANEH KOOK!!! Mending aku membusuk di rumah daripada kabur sama kamu. Enggak ada kepastian! Nanti aku jadi gelandangan gimana ha? Nanti kalau aku diculik, di guna - guna. Kamu yang masuk penjara! " celetuk Jieun sekali nafas.
Laki di seberang langsung lemas mendengar celotehan Jieun, " Cuma ide Ji, enggak bakal beneran kita lakuin. "
" Kalau beneran gimana? Ha?! "
RIP gendang telinga Jungkook.
" Yaudah, nanti aku pikir lagi. Dah tidur sana, suara kamu kedengeran satu rumah. " kesal Jungkook. Langsung mematikan panggilan dan melempar ponselnya ke atas kasur.
Jieun melakukan hal yang sama. Ia menarik selimut, mencari posisi pas sebelum tidur. Tapi, sialnya dia tidak bisa memejamkan mata.
Rencana Jungkook membuat Jieun terlalu terkejut sampai jantungnya berdegup kencang, hampir menyentuh tulang rusuk.
" Dasar, otaknya terlalu dangkal sampai mikirin rencana bodoh itu. " gerutu Jieun.
Mulutnya terus mencibir Jungkook, sampai dia sendiri kelelahan dan tertidur dengan lampu masih menyala.
In-Na baru saja membersihkan muka, hendak menuju kamarnya. Tapi saat melewati kamar Jieun, ia berhenti dan melihat adiknya sudah tidur. Padahal semua lampu masih nyala.
" Dasar boros. " gumam In-Na. Menekan saklar lampu sampai membuat suara yang keras.
In-Na tidak langsung pergi setelah mematikan semua lampu kamar Jieun. Perempuan itu berdiri di samping kasur si adik, menatapnya yang tidur terlelap. Menghela nafas pelan, In-Na mengingat ucapan Dongwook tadi siang.
" Kalau Jungkook dan Jieun menerima tawaranku ke Seoul, aku pasti bakal menjaga mereka. Jangan khawatir Na. " kata laki itu.
" Mudah kamu ucapkan. Tapi yang namanya anak remaja, pasti ada saja tingkah dan rasa ingin tahu. Apalagi di kota yang besar. Aku takut nanti Jieun- "
Dongwook menangkup tangan In-Na di atas meja, membuat si pemilik menatapnya, " Itu enggak bakal terjadi Na, percayalah padaku, dan Jungkook. Kita pasti akan menjaga adikmu. "
Sejenak keheningan melingkup. Tapi saat tersadar, In-Na langsung menarik tangannya dari Dongwook. Membuat laki itu gelagapan salah tingkah.
" Jangan aneh - aneh. "
" Aku jadi meragukan laki itu. " gumam In-Na kala mengingat perbuatan Dongwook.
" Tapi ... " tangannya mengelus puncak kepala Jieun, mengusap poninya ke belakang pelan, " Mereka ingin sekali pergi ke Seoul. Apa aku ijinkan saja? "
Diluar, sosok Yoo In-Na ini memang terlihat seperti seekor singa yang kelaparan. Tapi di dalam, gadis itu adalah kelinci kecil yang baik ke semua orang dan mudah di tipu daya.
Tidak salah dirinya berubah menjadi singa untuk melindungi diri. Tapi saat bersangkutan dengan Yoo Jieun. Percaya tidak percaya, di balik wajah sangar nan ganasnya itu tersimpan rasa bersalah seorang kakak karena tidak bisa membahagiakan si adik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wishlist
Fanfiction" Dari 10 keinginan yang aku tulis di buku ini. Menikahimu berada di urutan pertama daftar keinginanku Ji. " [HIATUS] Start : 21 January 2022 End : -