Hal pertama yang Jungkook lakukan setelah bangun pagi, adalah menatap jendela kemudian melirik kearah kalender di nakas. Hari ini, adalah hari pertama dia menjadi trainee Short Hit Entertaiment. Rasa gugup, takut, sekaligus antusias bercampur aduk di dadanya. Taehyung pun merasakan hal yang sama. Namun, dia tidak seantusias itu. Justru, dia terlihat lebih murung dari biasanya.
" Tae, Jungkook. Mulai hari ini kalian adalah tanggung jawabku. Jadi jangan berkeliaran sembarangan di gedung ini tanpa ijinku, dan tolong jaga sikap. Kita tidak tahu kapan tuan Cho bakal memeriksa kalian. " ucap Namjoon, sebelum ia meninggalkan ruang latihan.
Canggung. Hanya mereka berdua di ruangan ini. Entah apa alasan tuan Choi menempatkan mereka di ruang latihan bawah tanah. Sementara yang lain berada di lantai 5.
" Jadi ... apa yang harus kita lakukan sekarang? " Taehyung membuka suara. Mereka sudah terdiam selama 15 menit, tidak melakukan apa - apa selain duduk memeluk lutut sembari menatap kaca.
" Aku juga tidak tahu. " balas orang di sebelahnya.
Taehyung melirik kearah pantulan wajah Jungkook di cermin. Bayangan akan rasa sedih yang melingkupi wajah laki - laki itu semakin hari semakin tebal. Terlebih setelah kejadian kemarin. Jujur, Taehyung merasa bersalah. Sebagai sebagai teman seharusnya ia menjadi support sistem terbaik untuk Jungkook, bukannya merengut impian dia. Andai kata Taehyung bisa menghilang dari dunia, dia pasti akan melakukannya sekarang juga. Lagipula, dia memang sudah bosan hidup. Ingin segera menghilang dari tempat indah namun keji ini.
" Tae. " panggil Jungkook dengan nada lemas, " Ayo kita latihan. "
Setelah mengucapkan itu. Jungkook segera bangkit dan memainkan lagu random dari ponselnya. Dia memilih salah satu lagu boyband terkenal yang sekiranya memiiki koreografi mudah. Dia masih newbie, tapi keahlian menarinya seperti orang professional.
" Wow, Kook. Kamu belajar menari dari mana? " takjut Taehyung setelah menonton pertunjukkan singkat Jungkook.
Sambil mengatur nafasnya yang tersenggal - senggal Jungkook menjawab, " Jieun yang mengajariku. Dulu sepulang dari sekolah, kita berdua sering pergi ke taman untuk menarikan koreografi boyband kesukaan dia. Dan kadang jika kita nekat, kita akan menunjukkan hasil tarian kita ke alun - alun kota. Sambil memakai hoodie hitam dan membawa speaker sendiri. "
Taehyung mengangguk paham, " Bukan hanya pintar membujukmu untuk tampil, ternyata Jieun juga pintar menari. " kekehan kecil keluar dari mulutnya.
" Dia inspirasiku Tae. Kalau bukan karena Jieun, aku juga enggak bakal bisa menyanyi dan menari dengan bagus. "
Lagi - lagi Taehyung hanya membalas dengan anggukan. Ia sebenarnya ingin mendengar banyak cerita soal Jieun dari Jungkook, namun mengingat hati laki - laki itu yang masih rapuh, niatnya pun tertahan.
" Nah! Sekarang giliran kamu yang ajarin aku. Ayo, aku mulai darimana dulu nih? Kaki dulu apa tangan dulu? " Taehyung berpindah dari belakang Jungkook ke depan. Tangannya bergerak melambai - lambai guna melemaskan ototnya yang tegang. Ia juga melakukan peregangan kecil - kecilan.
" Okay, sebelum ke nari. Kayaknya kamu harus belajar soal peregangan dulu Tae. "
Lelaki itu menoleh ke belakang, menunjukkan ekspresi bingung nan polos.
" Iya, kita mulai dari peregangan tangan dulu. "
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Wishlist
Fanfiction" Dari 10 keinginan yang aku tulis di buku ini. Menikahimu berada di urutan pertama daftar keinginanku Ji. " [HIATUS] Start : 21 January 2022 End : -