20. Hard Decision

59 11 1
                                    

Suara hentakan kaki terdengar bergemuruh memenuhi ruangan. Dan suara itu berasal dari kaki seseorang yang hiperaktif seperti anjing golden retriever, Taehyung. Dia bangun pagi buta, bahkan sebelum matahari muncul dari ufuk timur. Berbeda dengan Kakaknya yang masih berkencan dengan bantal dan selimut. 

Namjoon keluar dari kamar sembari mengencangkan sabuk. Tersenyum dan menggeleng heran melihat Taehyung masih berlarian di ruang keluarga seperti anjing yang tidak sabar pergi ke taman. Di susul Jungkook, laki - laki itu pun memberikan reaksi yang sama. 

  " Tae, diam! " kata Jungkook, memberintah perintah seolah - olah Taehyung anjing peliharaannya. 

Mendengar itu Taehyung langsung mendalami perannya, duduk menghadap Jungkook dan menunjukkan senyum gigi rapi. 

  " Sudah siap semua? " Hoseok keluar dari kamar, tangannya bergerak menyisir rambut menggunakan jemarinya. 

Namjoon mengangguk kecil, kemudian menoleh sekitar, " Yoongi hyung mana? " 

Menggunakan dagu, Taehyun menunjuk kearah kamar. Kearah Yoongi yang menggeliat menguasai kasur. 

  " Hyung! Kamu enggak ikut? " Hoseok berinisiatif membangunkan si tukang tidur. Ia guncang tubuh Yoongi perlahan, dan lama kelamaan semakin kuat sampai tubuhnya dengan sendiri terbungkus selimut putih, " Hyung! " 

  " Bukan begitu caranya membangunkan Kak Yoongi. " si adik bersuara. Dia berjalan menghampiri Hoseok, menyuruh laki - laki itu mundur sedikit dari kasur. 

Jungkook dan Namjoon melihat aksi mereka di ambang pintu sambil menyilangkan kedua tangan. Penasaran cara seperti apa yang Taehyung maksud. 

  " Semoga dia bangun. " gumam Taehyung, dia memegang pinggiran kasur bawah, dan dengan sekuat tenaga dia mendorong kasur itu. Menjatuhkan semua benda yang ada di atasnya termasuk Yoongi. Si tukang tidur itu menggelinding dan menghantam lantai yang dingin. 

Mendengar sang Kakak mengerang pelan, Taehyung sontak menoleh kearah tiga laki - laki di belakangnya dan mengacungkan jempol, " Dah bangun tuh. " 

  " Gila nih orang. "

Sarapan sandwich dan kopi sudah menjadi tradisi Namjoon setiap pagi. Tapi itu semua berubah karena Taehyung.

  " Ini baru pertama kali aku sarapan sama ramyeon. " kata pria asal Seoul itu. Meratapi mangkuk ramyeon pedas yang dipesankan Taehyung untuk semua orang di meja, " Tae, kita serius makan ini? " 

  " Tentu saja. " Taehyung membuka bungkus sumpit, kemudian merobek tutup ramyeon, melipatnya, menggunakannya sebagai wadah kecil, " Kalian sendiri kan yang bilang terserah mau sarapan apa. Yasudah ramyeon jawabannya. " 

Hoseok menggaruk tenguk lehernya ragu. Sama seperti yang lain, mereka pecinta ramyeon. Akan tetapi, memakan mie berkuah pedaas untuk sarapan adalah ide yang buruk. Bisa - bisa nanti perut mereka murus, parahnya lagi rencana untuk mengunjungi perusahaan batal karena sakit perut. 

  " Ayo dimakan. Keburu ngembang mienya. " Taehyung bersuara. Mulutnya penuh dengan mie. 

  " Bodoh amat, aku lapar. " Yoongi membuka tutup ramyeon, kemudian menyeduh kuah pedas yang hangat itu. Seperti orang kelaparan mereka memakan rakus ramyeon cup di hadapan mereka. 

Namjoon menoleh kearah Jungkook yang masih terdiam menatap ramyeon miliknya, " Kamu enggak makan Kook? Apa aku belikan kimbap saja? " 

Si empu menoleh lalu membalas dengan gelengan, " Tidak, ini saja sudah cukup hyung. Aku cuma menunggu mieku ngembang. " 

  " Kenapa? " tanya laki - laki di sebelahnya. 

  " Karena aku suka mie ngembang. Porsinya jadi kelihatan tambah banyak. " jawab Jungkook sembari tersenyum polos. 

WishlistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang