Hoseok terbangun dalam keadaan wajah yang bengkak. Semalam dia baru saja menangis sendirian di rooftop apartemen. Tak seorang pun menemani, hanya dirinya dan sepanci dua bungkus ramen pedas. Kemudian keesokan harinya, bengkak mengambil alih wajahnya.
" Seok, wajah kamu kenapa? " tanya Yoongi. Dia bangun lebih awal daripada matahari di ufuk timur, dan itu adalah fenomena paling langka untuk seorang Park Yoongi.
" Kamu sendiri? Kenapa bagun pagi - pagi? " Hoseok balik menanya, sembari berjalan kearah wastafel dapur guna mencuci wajahnya.
Pandangan Hoseok teralihkan kearah adonan gorengan di dekat watafel. Ada buangan kulit sayuran dan buah tertumpuk di tempat sampah.
" Apa kamu membuat sarapan? "
Dengan posisi membelakangi, Yoongi menjawab, " Iya. Ini buat Taehyung dan Jungkook. Meskipun mereka diet tapi mereka tidak boleh lupa sarapan. "
" Tapi setidaknya jangan buatkan mereka makanan yang berminyak. Seharusnya salad atau_ "
" Seok. Mereka itu manusia, bukan kambing. " Yoongi memotong, kemudian ia lanjut menggoreng sisa adonan jeon-gorengan, ke dalam wajan berisi minyak panas.
Suara desis minyak membangunkan Taehyung dalam tidurnya. Lelaki itu mengeram rendah, meregangkan kedua otot tangan ke atas sembari menguap dengan mulut yang terbuka lebar.
Taehyung mengalihkan pandangan ke pintu kamar yang sedikit terbuka, tidak tertutup sempurna karena Yoongi tadi buru - buru bangun. Berjalan dengan langkah lemas, Taehyung mengikuti aroma harum masakan dari dapur. Sontak ia terkesiap, nyaris menjerit melihat beragam masakan terhidang di atas meja makan. Rasanya seperti mereka sedang mengadakan pesta.
" Kita makan semua ini?!! " seru Taehyung. Matanya langsung terbuka lebar, tampak berbinar penuh antusias.
Yoongi membalas dengan anggukan.
" Iya, makan aja yang banyak. Biar aku bangunin Jungkook. " saat Hoseok hendak melewati meja makan. Taehyung spontan menahan tangannya. Menahan laki - laki itu untuk tidak membangunkan Jungkook, " Kenapa Tae? "
" Biarkan saja Jungkook, dia enggak bakal mau makan meski sudah dipaksa. " nada anak itu mendadak suram.
" Tapi setidaknya biarkan Hoseok mbujuk Jungkook. Mungkin aja dia luluh. " Yoongi bersuara dari dapur. Dia masih bergelut menghabiskan adonan jeon.
Sehembus helaan nafas keluar dari mulut Hoseok. Perlahan, ia melepaskan genggaman tangan Taehyung di pergelangannya, " Biar aku aja. Kamu fokus makan dulu, habis itu mandi. "
Tanpa menunggu balasan, Hoseok pun berjalan meninggalkan ruang makan menuju kamar Jungkook. Dia ketuk perlahan pintu ruangan itu, kemudian masuk setelah mendapat respon deheman dari si empu.
Keadaan Jungkook terlihat sangat kacau. Wajah tak berekpresi miliknya pucat, postur tubuhnya bungkuk, dan pipinya tirus dalam semalam.
" Kook, ayo sara_ "
" Aku enggak lapar. " Jungkook memotong ucapan Hoseok. Nada suaranya terdengar parau tak bertenaga.
Masih berdiri di ambang pintu, Hoseok membalas, " Bohong. Aku bisa mendengar perutmu meraung minta diisi Kook. Buruan makan, habis itu mandi. "
Tidak ada respon.
" Mulai hari ini aku enggak akan ikut campur urusanmu. Terserah kamu mau melakukan apa. Asal kamu melakukan satu hal, jangan lupa makan. " dengan itu, Hoseok berlalu meninggalkan Jungkook. Menutup pintu kamar dan meninggalkan Jungkook dalam kegelapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wishlist
Fanfiction" Dari 10 keinginan yang aku tulis di buku ini. Menikahimu berada di urutan pertama daftar keinginanku Ji. " [HIATUS] Start : 21 January 2022 End : -