11. So Far Away

69 24 0
                                    

  " Hei, istirahat saja dulu. Habis ini kita lanjut. " Hoseok menepuk pundak Jungkook. Menyerahkan botol air putih dingin yang baru saja dia beli.

Cuaca Mokpo hari ini sangat panas. Bahkan rasanya lebih panas daripada saat musim panas di Busan. Jungkook merasa tubuhnya meleleh, menyatu dengan bangku taman.

  " Kita akhiri saja hari ini, lagian taman juga sepi. " Hoseok ikut duduk di sebelah Jungkook. Melihatnya menyiram air dingin itu ke wajah, Hoseok merasakan kasihan.

  " Iya, kita pulang saja. " kata Jungkook, lesu.

Saat mencangklongkan tas gitarnya, Hoseok melontarkan sebuah pertanyaan yang membuat Jungkook tertegun di tempat.

  " Kamu kenapa hari ini? "

Pertanyaan yang sederhana. Namun rasanya menyakitkan.

Menghela nafas pelan, Jungkook berbalik kearah Hoseok. Tatapan matanya tidak seperti kemarin. Lemas, tak bertenaga. Dan saat dia bersuara, suaranya bahkan hampir tidak terdengar karena terlalu pelan, " Aku ... merindukannya. "

  " Kook. " panggil Jungkook. Tangannya mengusak poni rambutnya ke belakang, mengusap wajahnya kasar lalu menggeram rendah, " Aku frustasi sekarang. Aku bingung harus melakukan apa biar kamu senang Kook. "

  " Temukan Jieun untukku, itu sudah cukup. "

Tertampar wajah Hoseok. Dalam hati dia ingin menjambak dan memukul wajah Jungkook. Bagaimana bisa dia menemukan perempuan bernama Jieun itu kalau Hoseok sendiri tidak pernah bertemu dengannya! Hoseok menahan kepalan tangannya.

  " Okay! " teriak Hoseok, nyaris membuat pengunjung taman yang melewati mereka, menoleh kearahnya, " Aku bakal nyari Jieun buat kamu. Tapi sekarang, tolong ... beri tahu aku foto perempuan itu kayak gimanaaa. "






****








   " Apakah ini rasanya tergila - gila sama seseorang. Sampai rela malam - malam pergi keluar sendirian buat cari perempuan yang enggak sama sekali aku kenal. " racau Hoseok. Berjalan melewati jalanan toko yang sepi.

Semua pintu di tutup, beberapa ada yang masih buka, tapi ada juga yang bersiap untuk menutup toko.

Bisa dihitung menggunakan jari seberapa banyak orang yang Hoseok temui di jalan. Kebanyakan dari mereka perempuan paruh baya, pria mabuk sepulang kerja, dan sepasang kekasih.

Mengayunkan ponsel yang menunjukkan foto seorang perempuan. Banyak orang mengira Hoseok pria cabul atau pria yang sedang patah hati. Padahal, dia membuthkan foto itu untuk menemukan pujaan hati temannya.

Berkat Jungkook, dia terkena fitnah. Beruntung tidak ada yang melaporkannya ke polisi.

  " Jieuun ... Yoo Jieuuun. Kamu dimanaa. " panggil Hoseok, lelah. Kedua kakinya rasanya ingin lepas.

  " Bisa sampai besok ini aku cariin dia. " Hoseok menatap foto gadis itu, memasang ekspresi cibir, lalu memasukkannya ke dalam saku celana.

  " Dasar bodoh. Sudah tahu di Korea banyak kota - kota besar, mana mungkin si Jieun itu ada di sini. Kalau sampai ada- "

Hoseok menghentikan langkahnya. Berlutut di bawah lampu jalan yang remang, dan mendongak keatas, " Aku bersumpah kepada dunia, kalau aku bakal menjadi asisten setia Kang Jungkook!!! "

Dia berteriak seolah - olah itu terakhir dia hidup di dunia ini.

  " Permisi. " laki - laki asing menepuk pundak Hoseok. Mengalihkan perhatian laki itu.

" Apa? " sahutnya, cuek.

Laki - laki yang tadi menepuknya itu membuka masker, menunjukkan seluruh wajahnya yang tadi tertutupi masker, " Apa anda ... mencari Yoo Jieun? "










WishlistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang