19. Seoul

53 8 1
                                    

  " Silahkan masuk, semoga kalian betah menginap di sini. " suara Namjoon samar terdengar di telinga mereka yang kini mengatur nafas setelah menaiki tangga darurat ke lantai 5.

Aneh, kenapa di saat seperti ini lift apartemen rusak. Padahal kalau di logika apartemen bintang 5 dengan fasilitas lengkap, tidak mungkin membutuhkan waktu lama untuk membenarkan lift. 

  " Taehyung dan Yoongi tidur di kamar sana, Jungkook dan Hoseok di kamar sebelahnya. Buat kamar mandi, bisa pakai kamar mandi tamu. Ada di dekat washing room sama dapur. Kalau kalian lapar, atau butuh apapun jangan sungkan - sungkan ambil di dapur. Make yourself at home, okay. " 

Ucapan Namjoon dibalas dengan anggukan dan acungan jempol. Tubuh mereka sudah tidak kuat lagi untuk bergerak ataupun berbicara, ingin segera menghempaskan diri ke atas kasur lalu pergi ke alam mimpi. 

Sambil menunggu Jungkook selesai mandi, Hoseok menyempatkan diri menata pakaian - pakaian mereka ke dalam lemari. Baju yang mereka bawa dikit, jadi menyisahkan banyak tempat. 

  " Enggak mandi hyung? " suara Taehyung mengalihkan perhatian Hoseok. Anak itu berdiri di ambang pintu dengan keadaan bertelanjang dada, handuk putih melilit di pinggulnya, dan satu handuk kecil bertengger di atas rambutnya yang basah. 

  " Gantian sama Jungkook. " balas si empu sembari lanjut membersihkan barang - barang mereka agar nanti bisa tidur dalam keadaan tubuh dan kamar bersih, " Yoongi hyung mana? " 

Menggerakkan kepala, Taehyung menunjuk ke arah kamarnya, " Sudah tidur duluan. " 

  " Yasudah, kamu buruan tidur sana. Besok hari yang sibuk buat kita. " 

Angguk Taehyung, namun dia masih setia berdiri di sana sembari menatap lantai yang ia pijak. Ekspresinya menunjukkan dia ingin mengatakan sesuatu tapi bingung harus muai dari mana. 

  " Kalau mau ngomong, ngomong aja Tae jangan di tahan. " Hoseok kembali bersuara. Menunjukkan senyum tipis namun hangat seperti matahari. 

  " Aku masih bersalah ke Jungkook. Gara - gara aku dia harus berpisah lagi sama Jieun. Padahal belum lama mereka dipertemukan, tapi sekarang harus pisah lagi. " 

  " Tae, kita enggak bisa nebak masa depan kita seperti apa. Dan bukan cuma kamu saja yang sekarang kepalanya dipenuhi dengan kata andai, aku pun merasakan hal yang sama. Mungkin Jungkook juga. Tapi mau gimana lagi, takdir itu ... aneh, unik, kayak kamu yang tingkahnya enggak bisa ditebak. " 

Gelak tawa tipis keluar di mulut mereka. Tapi tidak berlangsung lama, sebab kesedihan kembali menyerang. Sesak hati mereka merindukan seseorang yang jauh di sana. 

  " Kayak di film. Kita berangkat dengan keadaan 6 anggota, tapi sampai tujuan dengan 4 anggota. Walaupun sekarang bertambah satu, tapi mereka berdua tidak mudah dilupakan hyung. " 

Hoseok mengangguk kepala kecil, ia menarik nafas dalam - dalam kemudian menghela secara perlahan, " Mereka pasti menyusul kita Tae, aku percaya itu. Dan kita pasti kembali menjadi 6 anggota lagi. " 

  " Jangan. Aku enggak mau cuma kita berenam, aku maunya bertujuh. " kata Taehyung. Ucapannya barusan membuat Hoseok mengernyit dahi tipis, " Soalnya tujuh angka favoritku hyung, terus angka 7 itu artinya keberuntungan. Semoga dengan angka itu, hidup kita bakal dipenuhi oleh keberuntungan ke depannya. " 



****

Rasanya masih seperti mimpi mereka sekarang memijak ibukota terbesar Korea Selatan ini. Kota metropolitan dimana tempat berkumpulnya banyak artis - artis terkenal, dan tidak lupa dengan kombinasi budaya kuno dan modern yang memikat hati para turis maupun penduduk lokal. 

WishlistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang