random chapter: ujian

2.7K 281 69
                                    

WOYYYYY KANGEN GAK???? ㅠㅠ

selamat datang kembali di work yang ngga tau udah berapa lama ngga update. officially, cerita ini emang udah berakhir, tapi bukan berarti ngga ada kisah yang tertinggal di sini.

kalo ada kekeliruan, tolong dimaklumi dan diingatkan ya. thankyouuu~

jangan lupa baca author note di bawah ya hehe

dannnnnn, selamat membaca~

.

.

.

Ada banyak cara untuk menyelami lautan ilmu di dunia perkuliahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada banyak cara untuk menyelami lautan ilmu di dunia perkuliahan. Ada yang memaksimalkan belajar di dalam kelas bareng dosen karena katanya, persentase ilmu yang bisa ditangkap saat belajar di kelas itu bisa mencapai angka tujuh puluh. Ada juga yang memilih belajar di luar kelas, misalnya tiap malam hari karena butuh ketenangan.

Gue? Bukan keduanya.

Daripada menghabiskan waktu buat belajar di hari biasa yang ujung-ujungnya gue lupa juga materinya, mending gue belajar sebelum ujian. Sama-sama akhirnya lupa, tapi seenggaknya gue nggak buang-buang waktu dengan belajar tiap hari. Gue bisa main, nonton drama, atau tidur nyenyak semau gue selama belum ada ujian. Ini jelas bukan contoh yang patut ditiru karena tentu saja, gue bukan mahasiswa teladan yang jadi panutan mahasiswa lain.

Gue cuma mahasiswa biasa yang berusaha untuk menikmati momen kuliah tanpa harus ditimpa stres karena urusan akademik. Kalau orang peduli nilai, gue nggak semaniak itu. Prinsip gue adalah gue belajar karena butuh, bukan demi nilai yang bagus. Cuma ya... gue butuhnya cuma tiap mau ujian. Jadi, dalam satu semester, ada saatnya gue bertapa selama seenggaknya dua minggu hanya untuk memenuhi otak gue dengan ilmu yang dijamin sirna dalam sekejap setelah ujian.

Kayak hari ini, gue udah minum Kopiko 78 degrees buat begadang ngejar materi. Kebetulan gue dapat rekomendasi kopi ini dari Jaemin. Katanya, kalau minum kopi ini, gue bisa begadang semalaman dan paginya gue masih bisa melek. Aman, masih bisa ikut ujian dengan tenang. Tapi malamnya bakal tepar. Biarin aja, toh hari ujian gue selang-seling kayak motif zebra.

Larut malam menyambut ketika gue menyelesaikan review materi MRS. Sekadar informasi, MRS itu marginal rate of substitution. Sederhananya, MRS adalah tingkat di mana konsumen bersedia menukar satu barang untuk mendapatkan barang lain. Semacam yah... gue mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu. Hukum alam memang begitu, bukan? Nggak ada hal yang cuma-cuma di dunia ini. Semuanya tentang give and take. Gue nggak bakal jelasin panjang lebar di sini karena gue yakin lo semua bakal ngamuk kalau cerita gue isinya cuma omong kosong tentang materi kuliah gue.

Beberapa saat kemudian, perut gue mendadak bunyi. Ah, iya, kebiasaan buruk gue terulang lagi. Gue selalu lupa makan kalau terlalu fokus. Kata Joy mah gue nolep. Kalau kata Jaemin, gue butuh pacar yang selalu ngingetin gue makan—walau kadang dia suka bercanda, 'Atau sebenernya lo butuh gue buat jadi pacar lo,' yang mana menurut gue itu adalah candaan paling menyebalkan.

[2] Scriptsweet ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang