"Don't you think something good will happen?" - NCT Dream, We Young
"JANE!"
Panggilan brutal pagi ini berhasil membawa kesadaran gue muncul perlahan ke permukaan. Bantal yang tadinya gue peluk erat tiba-tiba merosot dan menghantam kepala gue.
"Jae In," panggilnya lagi. "Lo kuliah nggak? Udah jam tujuh!"
"Jam berapa?" gumam gue pelan setengah membuka mata.
"Jam tujuh, astaga, lo ngantuk apa budek sih?"
Gue kaget dan langsung terlonjak di atas tempat tidur.
"Hah? Sumpah lo, Kak? Demi apa? Gue kesiangan dong."
Kakak gue udah rapi dengan setelan jasnya, persis seperti pagi-pagi biasanya. Wajar lah, dia kerja di salah satu perusahaan software di Jakarta.
Jabatannya ngga main-main. Baru lulus dua tahun yang lalu, tapi dia udah berhasil menduduki kepala salah satu divisi di bagian IT di kantornya. Gue juga sebenarnya kurang paham sama struktur di kantornya, tapi yang jelas, prestasinya patut gue acungi jempol.
Gajinya juga lumayan lah buat fresh graduate macam dia. Dia udah beliin motor sama laptop baru buat gue. Tadinya sih mau beliin bokap nyokap, tapi mereka ngga butuh.
Iya lah, motor sama laptopnya mending buat piranti gue bolak-balik ngurus skripsi kan.
"Ya emang lo kesiangan. Siapa suruh dibangunin mama dari jam lima gak bangun-bangun?" omelnya sambil beranjak dari tepi tempat tidur. "Lo tidur udah kayak orang mati suri aja gak bisa dibangunin."
Gue ngga peduliin omelan kakak gue. Yang harus gue lakuin adalah lari ke kamar mandi dan beres-beres secepatnya.
"Minggir, gue mau siap-siap," kata gue panik sambil menyambar handuk di dekat pintu kamar mandi. "Kak, anterin gue ke kampus ya."
"Engga ah, gue ada meeeting."
"Please, Kak. Gue ada sesi pagi ini."
Gue udah di dalam kamar mandi. Gue langsung nyalain kran air di bak mandi, nyalain shower, terus langsung ngebut mandi sambil sibuk mikirin langkah selanjutnya yang harus gue lakukan biar bisa langsung gerak cepat.
"Lagian lo udah tau ada kuliah pagi malah begadang sampe jam tiga."
"Tanggung, Kak, semalem seru banget filmnya," balas gue di sela guyuran air yang ternyata agak dingin menurut gue.
"Gue tunggu lima menit ya. Kalo lo belom siap, gue langsung jalan ke kantor."
"Buset, lima menit mah abis gue pake buat turun ke bawah doang, Kak."
"Ya udah, tujuh menit."
"Lima belas menit," tawar gue.
"Delapan menit."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Scriptsweet ✔
Fanfiction[TERBIT DI PENERBIT NARATAMA - SEBAGIAN CERITA DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] [eduseries] Seandainya Jane memutuskan untuk menunda skripsi sampai tahun depan demi menghindari Doyoung, ceritanya mungkin tidak akan mengalir seperti ini. Start...