lima

31.3K 4.8K 1.2K
                                    

"In the end, it is crazy run like the way your heart beats right now." - NCT Dream, Boom

Malam Jumat gue yang sakral harus gue habiskan dengan berlembar-lembar jurnal yang berserakan di atas lantai kamar gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam Jumat gue yang sakral harus gue habiskan dengan berlembar-lembar jurnal yang berserakan di atas lantai kamar gue. Belum selesai dengan itu semua, gue juga masih harus baca-baca buku referensi yang gue pinjem dari perpustakaan kemarin pagi.

Terakhir gue inget, gue lagi nyari data buat keperluan analisis gue di meja belajar jam setengah lima pagi. Tapi kemungkinan besar gue ketiduran setelah subuhan karena gue tahu gue ngga dalam kondisi sadar di jam lima pagi.

Waktu gue membuka mata karena pintu kamar gue digedor-gedor dengan brutal, jam di meja belajar gue menunjuk angka enam dengan jarum yang tepat lurus membentuk sudut 180 derajat. Itu artinya, gue baru berhasil tidur sekitar satu setengah jam, tapi si brengsek di depan pintu udah bangunin gue.

"JANE!! BUKA PINTUNYA!!!"

Dengan berat, gue mengangkat kepala dan melirik lewat jendela di dekat meja belajar biar gue tahu siapa oknum kurang ajar yang pagi-pagi udah gangguin gue.

"Jane!" panggilnya sekali lagi.

Setelah mata gue menangkap sosok di luar pintu kamar, gue perlahan beringsut dari duduk dan membuka pintu.

"Apaan sih lo, Kak, pagi-pagi bikin ribut aja di kos gue," omel gue setelah membuka pintu dan menampakkan sosok kak Johnny yang udah rapi berdiri di depan pintu.

"Apaan sih lo, Kak, pagi-pagi bikin ribut aja di kos gue," omel gue setelah membuka pintu dan menampakkan sosok kak Johnny yang udah rapi berdiri di depan pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia menyelonong masuk.

"Mama bikinin rendang kesukaan lo," katanya sambil menaruh sebuah kotak makan transparan yang berisi rendang daging yang menggiurkan dan beberapa bungkus makanan lainnya.

"Oh, makasih."

Gue mengempaskan diri ke kasur dalam posisi telungkup.

Kak Johnny berdecak kasar, lalu berkacak pinggang di sisi tempat tidur. "Tck... Kamar berantakannya minta ampun. Ini kertas-kertas kalo udah ngga dipake dirapihin."

"Jangan!" teriak gue waktu kak Johnny mungutin lembaran jurnal gue. "Biarin aja, itu belom kelar gue baca, Kak."

Dia mengangguk, lalu mendudukkan dirinya di sisi tempat tidur sambil ngelihatin gue.

[2] Scriptsweet ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang