"Loving you feels like I'm dreaming."
— NCT 127, Daydream.
"Jane, kamu sadar nggak sekarang udah jam berapa?"
Pertanyaan singkatnya nggak serta-merta bikin gue begerak dari posisi gue sekarang. Ada banyak jam yang bisa gue tengok buat tahu sekarang pukul berapa. Misalnya, di dinding sebelah pintu kamar, di atas meja kerja, di ponsel, atau bahkan di taskbar laptop. Tapi persamaan regresi panel yang tampil di layar laptop gue nyatanya jauh lebih menarik perhatian daripada semua jam yang ada di kamar ini.
"Enggak. Emangnya jam berapa?"
"Jam dua pagi, Jane," keluh laki-laki di belakang gue itu. "Serius, kamu masih mau revisian sampai pagi? Jangan lupa kalau hari ini kamu harus ngambil kartu kendali bimbingan di jurusan karena saya ada rapat dari pagi sampai siang."
"Iya, saya tahu. Ini juga sebentar lagi selesai. Tinggal ngecek satu jurnal lagi buat daftar pustaka metodologi."
Kak Doyoung mendengus pelan. "Kamu nggak pegal apa dari tadi duduk begitu? Bangun dulu kek buat peregangan. Atau rebahan sebentar biar punggung kamu nggak kram dadakan."
"Enggak. Makasih," balas gue singkat sambil menyimpan progres revisi di laptop.
Malam ini, untuk yang kesekian kalinya, gue menengok ke belakang. Mengecek keberadaan kak Doyoung yang dari tadi menunggui gue revisian. Sementara gue tetap bertahan duduk di atas kursi, kak Doyoung udah mencoba berbagai gaya menunggu di atas tempat tidur. Mulai dari duduk, rebahan, jongkok, bahkan sampai yang terakhir nggak kalah bikin gue gregetan.
Dia tengkurap di atas tempat tidur, melilit diri dengan selimut sambil memanyunkan bibirnya menatap gue. "Skripsi terus yang ditemenin."
Mendengar keluhan yang sama buat yang entah keberapa kalinya hari ini, gue memutar bola mata dengan malas. "Kemarin lagi santai-santai, diingetin revisian terus. Sekarang, saya full revisian, dibilang skripsian terus. Saya harus gimana biar nggak serba salah begini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Scriptsweet ✔
Fanfiction[TERBIT DI PENERBIT NARATAMA - SEBAGIAN CERITA DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] [eduseries] Seandainya Jane memutuskan untuk menunda skripsi sampai tahun depan demi menghindari Doyoung, ceritanya mungkin tidak akan mengalir seperti ini. Start...