Chapter 20 (Tidak Datang ke Istana.)

66 8 11
                                    

Semua orang yang berada di sekitar tempat itu langsung tertuju pada Marine yang di datangi oleh Putri yang serba merah muda itu.

Secara perlahan Putri itu mengelilingi Marine dari sisi kanannya.

"Baju yang sangat minim sekali, banyak sekali robekan.."

Sang Putri mencoba mendekatkan wajahnya sembari mencium bau yang dimiliki Marine.

"..bahkan bau busuk pun dapat tercium-nanora."

Marine seketika terkejut dan bingung dengan perkataan yang diberikan oleh Putri Himemori.

"Nanora?"

Dengan raut wajahnya yang sombong, gadis berambut merah muda itu berhenti tepat di depan Marine.

"Wanita macam apa kau ini-nanora?"

Marine secara perlahan langsung tersenyum menantang pada Putri itu.

"Dan kau adalah wanita teraneh yang pernah kulihat."

Seketika semua orang terkejut akan sikap Marine terhadap sang putri itu.

"Bukankah kuda akan membuatmu lebih cepat sampai, dibanding oleh manusia manusia ini?"

Perlahan lahan dengan gerakan anggun, Putri Himemori itu langsung menutupi mulutnya dengan punggung tangan kanannya.

"Hahaha, kau ternyata orang bodoh-nanora. Melihat dari sisi luarnya saja-nanora."

"Apa maksudmu?"

Tiba tiba Putri Himemori mengangkatkan tangan kanannya yang secara tiba tiba langsung terjatuhi sebuah tongkat.

Dengan cepat ia langsung mengarahkan tongkat itu ke arah tumpukan prajurit prajuritnya yang menggunakan zirah merah muda dan membentuk anak tangga.

"Kau pikir aku menginginkan ini hanya karena imajinasiku semata-nanora?"

Lalu ia mengarahkan tongkat ke depannya dan menaruh tongkat itu di depannya dengan menggunakan kedua tangannya.

"Tentu saja tidak. Aku melakukan ini agar semua prajurit ku memiliki tenaga yang besar, terutama di dalam medan perang-nanora."

Perlahan lahan, Putri Himemori mendekati Marine yang masih ada di depannya.

"Tidak seperti wanita otot itu, yang terlalu menyayangi prajuritnya-nanora."

Secara tiba tiba, seorang prajurit wanita yang sebelumnya berniat memeriksa tubuh Marine mendatangi mereka berdua.

"Maaf Nona, saya mohon jangan bepergian kemana mana dalam pemeriksaan."

Tanpa melihat situasi yang berada di sekitarnya, wanita berzirah itu langsung memasuki jarak antara Marine dan Putri Himemori yang membuat salah satu tubuhnya mendorong Putri Himemori.

Melihat Putri yang sedang memegang tongkat itu terdorong ke belakang, warga sekitar pun terkejut dan hanya bisa saling berbicara satu sama lain dengan nada rendah.

"Kau. Apa kau tidak tahu sudah mendorong siapa-nanora?"

Dengan secara perlahan lahan, wanita berzirah itu yang sebelumnya sedang memeriksa tubuh Marine langsung menoleh ke belakang.

"Mohon maaf Putri, sebelumnya aku sudah mendorongmu. Tapi, aku juga sedang bekerja."

Setelah berbicara dengan sang Putri, ia langsung memutar tubuhnya kembali dan memeriksa tubuh Marine bagian bawah.

"Kau tahu, jika aku ini seorang putri-nanora. Lalu, dimanakah rasa hormat itu-nanora?"

Secara cepat prajurit wanita itu berdiri dan membalikan tubuhnya agar menghadap ke arah Putri.

Houshou MarineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang