Chapter 7 (Saatnya Kita Serius)

88 13 0
                                    

Dengan Rica yang sudah memasang kuda kudanya untuk menyerang mereka, seketika semua penduduk yang berada di sana langsung berdiri. Bukan hanya para pria yang langsung berdiri bahkan para wanita pun mengikutinya.

Zack yang melihat semua penduduk sudah bersiap siap untuk bertempur langsung mengangkat tangan kanannya ke sisi kanan, yang mengartikan untuk menahan semua serangan yang akan dilancarkan oleh para penduduk.

"Apa kau meremehkan kami?"

Rica yang sebelumnya sedang memasang kuda kudanya langsung berdiri tegak kembali.

"Meremehkan kalian? Siapa bilang? Aku hanya merasa jika kalian yang berada di bar sedikit lebih lemah dibanding mereka yang sedang berjaga di kapal, apalagi mereka yang baru saja datang yang mungkin ingin berganti penjagaan di kapal."

Zack menyipitkan matanya.

"Jadi, menurutmu, kau telah membunuh Lobo?"

Rica berjalan ke kanan secara perlahan.

"Memang sebuah hal yang sangat mengejutkan, seorang pria yang sebelumnya memiliki kekuatan tubuh yang sangat luar biasa, kini dengan sangat mudahnya dapat ku bunuh."

Zack langsung menurunkan tangan kanannya dan menaruhnya di belakang bersama dengan tangan kirinya.

"Kau sedari dulu memang sama, selalu memandang rendah orang lain. Inilah yang membuatmu dengan sangat mudah dikalahkan."

Rica yang sudah kembali lagi ke tempat sebelumnya, langsung menaruh kedua tangannya ke belakang.

"Jika memang begitu, coba tebak lah seranganku ini."

Suara letusan tembakan terdengar dari luar bar yang langsung menembus tembok bar dari arah depan.

Zack yang masih berada di meja kasir langsung melemparkan satu tong Rum ke arah Rica dan dengan cepat ia langsung menembak tong tersebut.

Air Rum yang langsung menyebar kemana mana seketika langsung mengeras menjadi sebuah tembok kaca yang tebal dan menghalangi semua peluru yang datang.

Rica yang melihatnya pun hanya bisa terdiam dan langsung mendekati tembok kaca itu.

"Ternyata sebutan Maho no Kaizoku untukmu bukanlah hanya sekedar nama. Kau memang seperti penyihir yang dapat mengubah apapun dengan senang hati."

"Tunggu dulu!"

Seketika semua orang menoleh ke arah teriakan tersebut yang ternyata adalah Marine.

"Mengapa kau ingin membunuhku?"

Rica yang sudah dekat dengan tembok kaca itu langsung menempelkan tangan kanannya.

"Mengapa? Apa kau tahu kenapa kekuatan ini disebut tidak sempurna?"

Semua orang terdiam tak menjawab pertanyaan Rica, bahkan Marine yang sedang ia ajak bicara pun tak menjawabnya.

Rica yang sebelumnya menggunakan sepasang sarung tangan yang menutupi tangannya hingga sikunya, langsung ia lepaskan.

Sebuah garis yang melengkung pada kedua tangannya langsung bersinar berwarna kuning, persis seperti mata kanannya.

Sebuah garis yang melengkung pada kedua tangannya langsung bersinar berwarna kuning, persis seperti mata kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Houshou MarineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang