Chapter 21 (HENTIKAN!)

84 7 4
                                    

Seketika Marine langsung terdiam tanpa kata dan langsung berpikir serta mencerna akan semua hal yang terjadi padanya.

"Tunggu, apa maksudnya Noel memiliki trauma? Bukankah sebelumnya ia sudah membunuh seseorang? Tunggu tunggu, jika memang ia sedang dalam keadaan kesulitan, kenapa Flare tidak membantunya? Bukankah ia orang terdekatnya? Apa maksudnya ia tidak datang ke istana karena Noel sedang sakit? Apa ini alasan Flare ingin memberikan Air Awet Muda ini padanya? Tidak tidak tidak, aku harus melihatnya langsung untuk memastikan semua ini."

Untuk menenangkan hati dan pikirannya Marine langsung menghela nafasnya secara perlahan, dan tanpa berpikir panjang ia kembali menoleh ke arah pria tadi.

"Jika aku boleh tahu, trauma apa yang kau maksud?"

Pria yang sebelumnya menoleh ke arah Marine itu, langsung mengubah kembali arah pandangannya ke arah jalan yang berada di depannya.

"Hal ini terjadi 5 tahun lalu, lebih tepatnya ketika Tuan Putri masih berusia 13 tahun."

Pria itu langsung menyipitkan matanya.

"Karena masalah keluarga kerajaan Shirogane yang selalu menginginkan anak laki laki, Tuan Putri jadi tidak pernah diperhatikan ayahnya, yaitu Raja Asser. Bahkan ibunya Ratu Chinit membunuh dirinya sendiri 5 menit setelah melahirkannya."

Marine yang mendengarkan sedikit terkejut dan langsung mengarahkan arah pandangannya ke arah sudut tempat itu.

"Tapi hanya Kakeknya saja, Tuan Jentel, yang merawatnya dan melatihnya bertempur agar dapat diperhatikan oleh sang ayah. Tapi tetap saja, sang ayah tetap acuh tak acuh padanya."

"Apa itu trauma yang ia miliki? Tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya?'

Mendengar perkataan Marine yang telah memotong perkataannya, Pria itu menoleh ke arah Marine yang berada di belakangnya.

"Sepertinya, Tuan Putri belum memberitahu tentang masa lalunya pada Nona."

Merasa jika perkataan pria itu yang menjadi curiga padanya, Marine terkejut dan langsung mengubah pandangan matanya secara tidak beraturan.

"Ah, yaaa. I...itu benar. Ka..karena itu aku belum mengetahuinya."

Tanpa berpikir panjang, pria itu langsung kembali menoleh ka arah depannya dan kembali melanjutkan apa yang sebelumnya sedang ia sampaikan pada Marine.

"Karena Tuan Putri ingin sekali diperhatikan oleh ayahnya, 5 tahun lalu ia melakukan sebuah penyerangan terhadap suatu organisasi yang ia kira adalah sebuah organisasi kejahatan."

"Lalu apa yang dia serang?"

Pria itu diam untuk beberapa saat agar bisa mengumpulkan seluru keberaniannya terhadap apa yang ingin ia katakana.

Lalu setelah keberanian itu memenuhi hatinya, ia langsung mengatakannya dengan sangat jelas.

"Para pengungsi korban sang naga."

Dalam sekejap Marine langsung mengkerutkan dahinya.

"Maksudmu, dia membunuh semua korban hewan besar terbang itu?"

Tanpa mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya, pria itu langsung menganggukan kepalanya.

"Jadi, trauma yang ia miliki adalah, membunuh orang yang baik?"

"Iya, itu benar. Memang, dengan cara ini Raja Asser jadi memperhatikannya dan menyuruhnya berhenti untuk bersikap layaknya seorang pria. Tapi, itu semua terlambat. Kini Tuan Putri jadi memiliki trauma yang membuat harus memiliki seorang pendamping jika ia pergi kemana saja."

Houshou MarineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang