Marine pun langsung menutupi mulutnya karena mayat mayat yang sangat menjijikan tersebut membuatnya mual. Dengan cepat ia langsung membalikan tubuhnya. Tetapi, ia langsung berhenti sekaligus terkejut ketika melihat ada Rushia yang menggenggam sebuah pisau berlumuran darah di tangannya, bahkan darah tersebut hingga menempel di dada dan wajahnya.
"Marine? Apa yang kamu lakukan di rumah Rushia?"
Marine terkejut dan kembali melangkah mundur hingga menginjak mayat itu lagi.
"Tunggu Rushia. Ini bukan seperti yang kamu lihat?"
Rushia pun memiringkan kepalanya ke kanan karena kebingungan dengan apa yang dikatakan Marine. Ia pun melihat sekelilingnya dan melihat dirinya yang penuh darah.
Setelah melihat apa yang ada di sekelilingnya, Rushia pun mengerti apa maksud dengan yang dikatakan Marine. Karena itu, Rushia pun tertawa dengan mulutnya yang ia tutupi oleh tangan kirinya yang penuh darah.
"Hehehe, ini pertama kalinya Marine melihat pekerjaan Rushia yaa?"
Marine tidak menjawabnya sama sekali, melainkan diam tanpa kata dengan kedua tangannya yang masih menutupi mulutnya.
Rushia langsung berjalan ke belakang Marine yang penuh mayat.
Marine dengan sigap langsung menghindar dan menjauhi mayat tersebut, dan sekali lagi Marine terkejut dengan alisnya yang ia kerutkan ketika melihat Rushia yang mendekati mayat manusia itu dengan sangat santai.
Rushia tidak memperdulikan tanggapan Marine yang salah paham akan pekerjaannya tersebut dan langsung jongkok mendekati mayat yang dadanya tertusuk oleh sebuah kayu.
"Pekerjaan Rushia itu menguburkan mayat yang Kapten Zack temukan di perairan. Agar mereka bisa istirahat dengan tenang di tempat dimana mereka lahir, yaitu daratan. Jadi, bukan hal yang tidak mungkin Rushia berlumuran darah seperti ini."
Marine yang mendengar hal itu langsung melupakan rasa mualnya dan langsung menurunkan kedua tangannya yang menutupi mulutnya.
"Jadi, karena ini setiap Zack pulang, kau selalu saja tidak datang."
Rushia yang baru saja mencabut kayu dari dada mayat tersebut langsung menoleh ke belakang dengan senyuman manisnya.
"Iya."
Rushia langsung kembali lagi fokus ke arah mayat yang sebelumnya ia bersihkan darah yang keluar dari dada mayat tersebut.
"Karena itu, sebelumnya Rushia sedang membawa bunga untuk menyiapkan semua ini. Tapi, karena Marine memaksa Rushia untuk ke dermaga, jadi sedikit telat dari waktu yang telah Rushia persiapkan."
Marine yang mendengar hal itu terkejut dan langsung menggaruk kepala belakangnya dengan tangan kanannya sambil melirik ke arah lain.
"Ahehehe, kan aku baru tau semuanya sekarang."
Rushia yang telah selesai membersihkan mayat mayat dari benda benda yang menancap pada tubuhnya dan membersihkan dari darah yang bercucuran langsung berdiri dan menghadap Marine.
"Jadi, ada apa Marine ke rumah Rushia? Jarang sekali ada orang yang mampir ke sini loh."
Marine langsung menoleh ke arah Rushia dengan senyuman manisnya.
"Apa Rushia bisa datang di pesta malam ini?"
Rushia sedikit terkejut dengan ajakan yang Marine berikan padanya. Karena ini pertama kalinya ada seseorang mengajaknya keluar dari rumahnya.
"Hanya untuk itu, Marine sampai kesini?"
Marine langsung kebingungan dengan ekspresi yang ia tunjukan pada wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Houshou Marine
ActionSetelah Marine kehilangan segalanya, berupa kekuasaan, keluarga, dan kehormatan. Marine harus melanjutkan apa yang telah diperintahkan oleh pesan terakhir orang tuanya, tuk menjadi penguasa lautan. Tapi dengan keadaan Marine yang tak memiliki apa ap...