Chapter 11 (Menoleh Ke Arahnya.)

92 16 6
                                    

Wanita yang menyandera Rushia itu langsung menyipitkan matanya sembari memperkuat tangan kirinya yang melilit leher Rushia.

"Kau cukup santai juga untuk seorang yang posisinya berada di ujung tanduk?"

Marine yang mendengar itu langsung menyengirkan mulutnya.

"Hah. Aku? Berada di ujung tanduk? Lucu juga lawakanmu."

Wanita yang berada dalam lilitan tangan Marine itu langsung mengipaskan tangan kanannya sembari tersenyum ke arah wanita berkulit coklat tersebut.

"Tenang saja, Flare. Dia sepertinya telah meremehkan kita."

Dalam sekejap wanita yang beranama Flare itu langsung memasang wajah datar dan langsung mengubahnya menjadi kesal sembari menunjukan tangan kanannya yang memegang sebilah pisau ke arah wanita berambut abu abu kehitaman yang di sandera oleh Marine.

"Kau juga, Noel. Jangan meremehkan lawanmu!"

Wanita berambut kuning muda itu langsung menarik nafasnya dengan sangat panjang lalu membuangnya kembali, dan tak lama setelah itu ia langsung menepuk kepala bagian belakang Rushia yang membuatnya jatuh tak sadarkan diri.

Melihat hal itu Marine seketika terkejut dan mengeraskan seluruh otot pada tubuhnya. Begitu juga dengan tangannya yang melilit wanita beranama Noel itu yang membuatnya sedikit tercekik.

"APA YANG KAU LAKUKAN!"

Flare yang sedang menurunkan Rushia yang sedang tak sadarkan diri itu langsung berdiri dengan suasana hati yang sangat tenang.

"Tenang saja, aku tidak memukulnya dengan keras sehingga dia hanya pingsan saja."

Noel yang sudah tidak tahan dengan cekikan Marine pun langsung mengayunkan sikut tangan kanannya ke arah perut Marine.

Marine yang sedang di penuhi oleh amarahnya itu tidak mengetahui serangan itu, yang membuat perut sisi kanannya terkena serangan itu dan membuatnya terpukul mundur sambil menekan rasa sakit itu dan sembari melirik ke arah Noel yang sedang mengelus lehernya yang kesakitan.

"Sial tenagamu kuat juga."

Marine pun jatuh berlutut sambil menahan rasa sakit yang luar biasa pada perutnya.

"Tenaganya lebih besar dibanding Rushia, aku harus berhati hati."

Flare pun mendekati Noel yang masih mengelus lehernya.

"Noel, lehermu terluka kah?"

Noel yang terfokuskan pandangannya pada Marine dalam seketika langsung merubahnya ke arah Flare yang memanggilnya dari belakang.

"Ah. Ini hanya memerah saja."

Flare yang baru sampai tepat di sisi Noel itu langsung menepuk pundak Noel dengan lembut, dan langsung melirik ke arah Marine yang masih berlutut menahan rasa sakit.

"Baiklah, sepertinya di sini bisa kamu atasi. Aku akan memeriksa perahu yang mereka tumpangi itu."

Wanita yang memilki mata merah itu langsung pergi ke arah perahu tersebut.

"Baiklah."

Marine yang sebelumnya sedang berlutut kesakitan langsung tertatih mencoba untuk berdiri dengan seluruh tenaga yang masih bisa ia gunakan untuk melawan musuh yang berada di depannya kini.

Setelah ia berdiri dengan tangan kirinya yang masih menahan rasa sakit pada perut bagian kanannya, ia pun menatap Noel dengan perasaan benci yang memenuhi hatinya.

"Noel... Shirogane Noel ya?"

Noel yang melihat raut wajah Marine yang penuh akan kebencian langsung memasang kuda kudanya dengan kedua tangannya yang mengepal tanpa senjata.

Houshou MarineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang