Pesawat mendarat di sebuah bandara internasional Amerika. Semua turun dan menuju parkir.
Seorang sopir sudah menunggu kedatangan Jennie dan kedua anaknya. Kimbi akan melanjutkan sekolah dan alice yang masih kecil akan ikut kelompok bermain. Sedangkan Jennie akan mengurus usaha milik tuan manoban.
Brukkkk
Seseorang menabrak koper Jennie. Hingga jatuh terjungkal.
"Sory ma'm aku tidak sengaja"
Orang itu memiliki mata yang indah, tubuh yang kurus namun tinggi. Memberi hormat padanya.
Jennie tidak melepas pandangannya pada orang itu, hingga Kimbi bicara dengan sopan "tidak apa kak, kau tidak apa apa?"
"Yes. No problem. Aku cepat cepat permisi"
Orang itu pergi meninggalkan Jennie dan kedua anaknya.
"Mam kau tak apa?"
"Ah iya kim, ayo ke apartemen"
Jennie dan anaknya menuju apartemen mewah diantar seorang sopir. Sampai disana. Kim memiliki ruangan khusu berbeda dengan ruangan Jennie dan alice. Semua perkakas ruangan milik papanya ada disana.
"Kim bereskan barangmu. Besok mama antar ke sekolah"
"Mam sebaiknya aku sendiri saja, nanti mereka pikir kau adalah kakakku" tawa kecil kim mirip sekali dengan Lim.
Jennie tersenyum "okey, mama percaya padamu"
Setelah bicara mereka masuk ke kamar setalah pengasuh baru Alice datang dan merawat alice.
Jennie merebahkan tubuhnya. Namun dia mengingat orang yang dia temui di bandara tadi.
"Aku merasa dia tidak asing, suaranya dan matanya. Dia sering datang ke mimpiku. Siapa orang itu?" gumam Jennie lalu dia tertidur.
***
Pagi itu Kimbi telah berangkat dengan sopirnya, Alice bersama pengasuhnya. Jadi Jennie bisa pergi ke perusahaan yang akan dia kelola.
Berangkat dengan menggunakan taxi karena dia sendiri tidak ingin mertuanya membayar biaya hidup yang mahal.
"Pagi nyonya kim" ucap seorang wanita bertubuh mungil.
"Pagi.... Aku Jennie Ruby Jane, bisakah aku tau ruangan ku?"
"Saya Yeri sekretaris nyonya, mari saya antar"
Yeri mengantar Jennie menuju ruangannya. Dia duduk dengan santai dan nyaman. Sambil memasang foto Limario di mejanya.
"Sayang.... Aku sungguh merindukanmu, apakah kau tau betapa beratnya hidup seperti ini?" Jennie bergumam sendirian, hingga ponselnya berdering.
"Halo...."
"Nyonya 15 menit lagi, kita menuju La Restoran untuk meeting"
"Baik...."
Jennie merapikan dirinya lalu keluar menuju mobil kantor bersama Yeri. Beberapa saat kemudian mereka sampai di La Restoran. Seorang pelayan berjalan menuju mejanya.
"Silakan menunya" ucap pelayan itu.
Jennie mengambil menu lalu melihat pada pelayan itu. Jennie kembali terkejut melihat orang yang ada di hadapannya itu.
"Nyonya silakan" Yeri mengingatkan
"Ah iya, berikan aku menu spesial hari ini. Cukup untuk 4 orang" ucap Jennie. Pelayan itu menulis menunya dan tersenyum "tunggu sebentar" lalu pergi meninggalkan meja Jennie.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU (The End)
RomansaKisah cinta yang sangat rumit. Ketika aku ingin meninggalkan masa lalu, tiba tiba masa lalu itu muncul dengan segala kenangannya.