Hari berganti hari, segalanya begitu cepat berlalu. Sedih tak harus terus di sesali. Bahagia tak harus selalu di banggakan.
Persiapan pernikahanku sudah hampir 100% dan aku sudah benar benar siap.
Aku akan menemui calon istriku, dia adalah dahyun. Tentu saja aku mencintainya.
"Baby kau datang?"
"Iya sayang, bagaimana persiapanmu?"
"Aku sudah tidak sabar menunggu lusa"
"Aku juga sayang"
Saat aku berbicara dengan Dahyun dan dia bermanja padaku. Aku mendapat panggilan dari direktur kantorku.
"Halo tuan Lim, maaf dengan berat hati perusahaan pusat telah jatuh ke tangan orang lain. Karena aku mendapat bukti jika kau mengeluarkan uang dengan tujuan tidak jelas. Kita akan meeting besok pagi. Terima kasih"
Aku tersenyum lalu meletakkan ponselku di meja.
"Lim, apa maksudnya?"
"Dahyun, aku kehilangan perusahaanku"
"Apa? Jadi kau sekarang jatuh miskin?"
"Hmm, mungkin saja. Tak apalah, kita akan berusaha lagi nanti. Setelah menikah"
"Batalkan pernikahan kita"
"Apa? Tapi kita akan menikah dua hari lagi"
"Batalkan!!! Aku tidak mencintaimu"
Dahyun mendorongku lalu pergi, sebagai sebuah jawaban dia hanya mencintai kekayaanku.
Setelah itu terjadi, aku pergi ke club untuk menikmati malam indahku. Aku kehilangan segalanya. Aku minum lebih dari 10 botol malam itu, aku tidak sadarkan diri dan hanya mendengar suara orang asing di telingaku. Aku sampai di apartemen dan baru menyadarinya ketika sudah pagi.
"Good morning" suara lembut itu sangat aku kenal. Apakah aku sedang bermimpi? Aku membuka mataku perlahan, lalu melihat sosok wanita berbaju putih.
"Jennieyah"
"Bangunlah, sudah pagi"
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Aku pikir aku akan melihatmu bersedih, tapi setelah kau jatuh miskin kau masih bisa bahagia"
Aku bangun lalu mengunci pintunya "kau disini, jadi kau akan menikmati kesedihanku?"
"Aku ingin seperti itu, tapi...."
Sebelum dia selesai bicara aku menarik tubuhnya. Lalu menindihnya di tempat tidur.
"Kau akan tau luka yang aku rasakan J"
"Lim apa empphh yang aaaah kau lakukan, lepass"
"Bukankah kau ingin aku mengulangi kejadian 6 tahun lalu huh?"
"Lim eeenghhh lepaskan aku, aaakhhhh"
Aku menarik pakaian Jennie dengan kilat lalu bermain di seluruh tubuhnya. Dia tidak akan bisa melawan kekuatan seribu kerbauku.
Setelah selesai bermain dengan puas, aku sudah cukup panas dengan semuanya.
Aku bersiap menghajarnya hari itu.
"Lim lakukan perlahan, aku mohon"
"Memohonlah Jennie Kim, bukan kah kau menginginkanku huh?"
"Tunggu honey, tunggu.... Jangan tergesa gesa" Jennie dengan cepat berbisik merayuku
"Ada apa huh? Apa kau sudah tidak kuat menolakku?"
"Aku tidak menolak honey, bagaimana jika aku yang memeimpinmu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU (The End)
RomanceKisah cinta yang sangat rumit. Ketika aku ingin meninggalkan masa lalu, tiba tiba masa lalu itu muncul dengan segala kenangannya.