PART 22

1.6K 128 2
                                    

Dengan jubah hitam dan pakaian serba hitam ditubuhnya Jennie sudah berdiri di dermaga.

Dia membawa uang dan sejumlah berkas yang diinginkan oleh mafia pencuri system itu.

Beberapa saat dari kejauhan terlihat Taeyang dan Jongin bersembunyi di balik kapal layar.

"Ekhemmm" suara itu tidak asing. Namun seseorang berpakaian sama serba hitam berdiri di belakangnya.

"Aku pikir kau pengecut tuan"

"Dimana barang yang aku pesan?"

"Tunggu, apa kau pikir semudah itu?"

"Apa maksudmu?"

"Berikan data dan dana perusahaanku"

"Kau pikir aku gampang di bohongi?"

"Aku bukan pembohong tuan"

"Nona Kim, aku tau kau tidak sendirian. Kau bersama orang lain kan?"

"Aku sendirian, aku menepati janjiku !!"

"Pembohong....!!"

"Serahkan dataku atau...." Jennie menodongkan pistol ke arah orang itu.

Orang itu nampak masih santai "kau membohongiku 2x nona kim"

"Aku tidak suka berlama lama jadi serahkan....!"


Dooorrrr

Suara tembakan berasal dari kejauhan, Jennie terkejut hingga senjatanya terbuang ke laut lalu dia mencari dimana arah suara itu namun ketika jennie berbalik orang yang diajaknya bicara sudah tumbang.

Jennie terkejut namun dia merasa baik baik saja dan mengambil tas yang dibawa mafia itu.

"Bukan aku yang menembakmu, jadi bukan urusanku"

Jennie berjalan menjauh.






***






"Jongin kenapa kau menembaknya??"

"Diam taeyang, jika dia mati saingan kita berkurang dan kita aman. Ayo pergi"

"Sial.... Aku tidak mau jadi penjahat, aku ingin jadi suami yang baik untuk Jennie"

Jongin mendengarnya hanya diam karena dia juga ingin hal yang sama "kau juga harus mati taeyang" bathinnya. Namun jongin tetap mengemudi menjauh dari tempat itu.



***



"R-ru-ruby"

Suara orang di belakang Jennie, membuat Jennie berhenti. Hatinya tau itu suara siapa.

"L-lili?"

Jennie berlari ke arah orang yang ditembak tadi "Lili ini kau?"

"Rub-ruby sakit"

"Astaga lisaayahh" air matanya kini mengalir deras saat membuka penutup wajah orang itu.

Lisanya....

Lisa lah orang yang tertembak itu, Lisa yang menghancurkan bisnisnya dan Lisa orang yang ia cintai sekarang. Jennie bingung namun akalnya masih sehat lalu dia menelpon sopirnya serta Tuan Jo.

"Lisa bertahanlah"

Ucapnya diantara rintih air matanya, bencinya kini runtuh. Yang dia ingin bunuh bukan penjahat tapi orang yang dia inginkan.

"Ma-maafkan aku ruby"

"Lisa no.... Stop.... Bertahanlah aku mohon"

Suara roda dan lantai rumah sakit berpadu menuju ruang oprasi. Lisa sudah pingsan dan masuk ke ruang oprasi.

YOU (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang