Part 18 +

3K 155 1
                                    

Glory, 07.00 PM

Sebuah mobil terparkir rapi di halaman apartemen mewah dan privat itu.

Seseorang berdiri memandangi bangunan, matanya tidak lepas dari setiap sudut interior bangunan hingga tidak ada celah untuk debu tinggal disana.

Langkahnya membawanya pada sebuah pintu warna coklat tua. Tangannya terangkat lalu mengetuk pintu itu. Pintu itu membuka dirinya sendiri.

Lalisa melangkah masuk dan sesaat pintu tertutup lalu terkunci.

"Ku pikir kau tidak datang" ucap seorang wanita dengan pakaian seksinya dia berdiri dekat jendela.

"Ada yang bisa aku bantu, miss jennie?"

Jennie terkejut saat mendengar Lisa memanggil namanya. Jennie menoleh dan menatap orang yang berdiri di hadapannya.

"Tentu saja Lalisa"

"Apa yang kau butuhkan miss jennie?"

"You"

Ucapan singkat Jennie mampu membuat Lisa diam tak berkutik.

"Aku sudah tau semua tentangmu Lisa, kau adalah mahasiswa tingkat akhir yang butuh biaya banyak bukan? Bagaimana jika aku memperkerjakanmu?"

"Aku sudah bekerja miss"

"Lisa kau tidak ingat wajahku? Kau menabrakku di bandara saat itu"

Lisa memutar memorinya "ah iya benar, aku ingat. Maafkan aku miss" Lisa membungkuk pelan.

"Ternyata kau juga orang korea Lisa?"

"Bukan. Aku orang Thailand tapi semasa kecil aku di Korea. Ku pikir kau orang Korea juga, maaf jika salah"

Jennie berjalan ke arah Lisa "Aku orang Korea Lisa.... Aku harap kau mau menerimaku, maksudku menerima tawaranku?"

"Umm tidak"

"Ayolah Lisa...." Jennie membelai punggung Lisa. Lisa merasakan kehangatan pada jari jemari Jennie.

"M-maaf, a-ak-aku harus pergi"

"Kenapa cepat hmm" tangan Jennie kembali membelai pipi Lisa.

"K-karena...." Lisa melihat keliling tanpa mau menatap Jennie.

Bruggghhh

Jennie memeluk lisa erat dan semakin kencang. Lisa mematung diam seolah tidak terjadi apa apa "jantungmu berdegup kencang honey" kata Jennie.

Lisa salah tingkah atas perkataan Jennie, Lisa berusaha mengatur dirinya sendiri tapi gagal.

"Aku sudah lama tidak bersama wanita miss"

"Honey.... Panggil saja aku Mommy? Atau namaku"

"Ku rasa, k-kau jauh lebih dewasa dibanding aku"

Jennie membuka pelan kancing baju yang dipakai Lisa "sssuuutttt Mommy will make you happy, honey"

"T-tapi.... Aaaahhhhh sssshhhhhh" Lisa gagal saat bibir Jennie menyentuh lehernya yang lembut.

"Kau suka? Hmm"

"Siapa kau sebenarnya Ruby Jane?"

"Ooowooowooo kau tau namaku huh? Bagaimana jika kau teriakan namaku di ranjang hmm?"

"Seratus juta untuk malam ini" ucap Lisa, dia pikir akan membuat Jennie mundur atas ucapannya.

"No honey.... Apartemen ini milikmu"

"Appaaaa???? Tapi aku sudah punya tempat tinggal"

"Kontrakan bukan? Ini milikku honey"

"B-baik.... Kau ingin berapa jam?"

"Sampai pagi...."

Lisa menggeleng kepalanya.

Lalisa.... Adalah manusia yang memiliki kelebihan. Sebagian orang tahu jika Lisa adalah pria yang bersembunyi di tubuh wanita. Namun dia tak dapat menyembunyikan apa yang dia miliki, sama dengan pria lainnya.

"Aaaasssshhhh Mommy ssshhhh hmmmpppphhhh"

"Teriakan namaku honey, aku akan tambahkan gigitanku"

"Huhhhh haaahhhh baby.... Iyaaahh yessss hisappp lagiiii eeemmpphhhh"

Setelah Lisa mengeluarkan cairan cintanya yang langsung di lahap oleh Jennie, Jennie merangkak duduk diatasnya. Sepersekian detik Lisa kembali bangkit.

"Secepat itu hmm?" bisik pelan Jennie.

"Demi apartemen ini" jawab Lisa dengan tawa kecilnya.

"Kau nakal...."

Lisa membalik tubuhnya, sekarang dia diatas Jennie "aaawwww pelan pelan honey" ucap Jennie yang mendapat gerakan kilat Lisa.

"Kau ingin lembut atau kasar?"

"Ingin apapun yang kau kuasai honey"

"Siap siap saja, besok pagimu kesiangan"

"Aku.... Aaakkhhhhh" tanpa ijin lagi Lisa menerobos ke dalam tubuh Jennie "Lili...." Rengek Jennie yang merasa kepenuhan dan sedikit nyeri.

"Lili??? Manis sekali Ruby Jane"

Jennie tersenyum dan menatap Lisa lalu menarik Lisa agar menciumnya. Bibir mereka berpagutan, tangan Lisa meremas kedua payudara Jennie, penisnya keluar masuk di bawah sana.

"Honey sepertinya aku akan habis malam ini"

"Nikmati saja mommy"

Mereka melakukannyaa sesuka hati, tanpa beban dan halangan. Jennie yang sangat haus akan sentuhan akhirnya merasakan kembali kenikmataman meski hanya sesaat.

Tengah malam pun tiba, Lisa yang terbangun dari tidurnya merasakan kehangatan pelukan Jennie. Lisa ingin bangun dan menggeser pelan tubuhnya namun Jennie terganggu.

"Mau kemana?"

"Melepas ini"

"Jangan di lepas honey, biarkan di dalam"

"Aku takut membangunkanmu besok"

"Hmm" Lisa pikir Jennie akan melepasnya namun dia menjepit kembali penis panjang dan perkasa itu.

"J-jangan lagi"

"Sekali lagi"

Lisa yang mendapat sentuhan dan rangsangan Jennie akhirnya mulai aktif "kau tidak lelah hmm?" tanya Lisa sambil mengusap perut Jennie.

Jennie tidak menjawab akhirnya membuat Lisa kembali mengungkungnya.

"Yesss Lili.... Aaahhh lagi.... Lebih dalammmhhh sayaaaanghhh aaaaahhg aaaahhh aaahhhh" racau Jennie yang sudah kembali dihujani ciuman, hisapan dan gerakan maju mundur oleh Lisanya.

"Lili.... Aaaahhhh cukuppo hmmm lili aaahhh aaahhhh sakkk-kiiitttt"

"Sedikit lagi eeehhh aaaahhh sssshhh sayangg"

"Lili.... Pelan tolong, Lili...."

"Suaramu meneriakan namaku sangat menarikku mommy"

"Yahhh yaaahhh Lili.... Lili.... Yahhhh disanaaaahhh hmmm"

"Bersamaaa sayaaaang......"

"Aaaaaaakkkkkkkkhhhhhhhh"

Semburan cairan cinta masuk seluruhnya pada tubuh mungil milik Lisa malam itu. Jennie lelah lalu terlelap. Lisa memeluknya dengan lembut setelah pertempuran berakhir.

YOU (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang