Chapter 3.1

77 14 13
                                    

Malamm para bestie!

Gimana hari ini?

Berat? Capek?

Bertahan yaa, sedikit lagi

Pasti akan ada senyum yang dinantikan, di penghujung jalan sana

Semangatt!!



PRANGGG!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PRANGGG!

Pecahan piring yang sengaja dilemparkan berserakan kesana kemari. Suasana pagi yang harusnya sangat hangat berubah menjadi mencekam.

Dio bangkit dari kursinya. "Dua hari lalu kamu jalan sama Aska kan!?" bentaknya pada Luna yang tengah menahan rasa takutnya.

"Wah, aku baru tau ternyata kamu kaya gini," lanjutnya.

"Aku bisa jelas-" pembelaan yang Luna buat terpotong.

"Jelasin apa!? Apa yang harus dijelasin Luna!?" rahang Dio mengeras, kepalan pada tangannya sudah sangat kuat.

Luna tidak berani menatap Dio walau hanya sedetik saja. "W-waktu itu a-aku cuma.."

"Cuma apa!?" lagi-lagi Dio membentak Luna.

Dio benci saat istrinya yang ia cintai malah berbuat tak berakal dibelakangnya, apapun alasannya ia tidak pernah mewajarkan itu. Apalagi berjalan dengan pria lain yang jelas jelas notabene nya sebagai mantan pacarnya dulu, ditambah mereka berjalan malam hari.

Tanpa melirik Luna kembali, Dio bergegas keluar rumah dengan penuh emosi. Ia berjalan ke arah rumah yang jaraknya tak jauh dari rumahnya. Tangannya mengepal kuat bersiap untuk menghantam seseorang.

Matanya memicing menangkap keberadaan seseorang yang sedang ia cari. Dengan terburu-buru ia menghampirinya, satu langkah, dua langkah.

Bugh!

Hantaman keras melayang pada pipi Aska. Iya, Aska yang ia benci selama ini.

"Mas!" teriak Freya yang langsung membantu Aska yang sempat terhuyung.

"Mas Dio, ada apa ya? Kenapa pukul suami saya?" tanya Freya pada Dio yang meminta penjelasan.

Dio tersenyum miring. "Dia pantes dapet itu, dua hari lalu dia jalan sama Luna, saat saya sedang lembur. Tanpa sepengetahuan saya," jelas Dio.

"Harusnya mas dengerin dulu penjelasan Luna, mereka cuma beli makanan, kebetulan waktu itu Luna sendiri." Freya masih terus mencoba memberitahu kejadian jelasnya. Ah, tentu tanpa Aska memberitahunya atau menceritakannya, ia sudah tahu. Itu karena telepon masuk dari Luna.

Marriage Of Lies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang