Chapter 3.3

72 9 15
                                    

haloOo!

Bestieku tersayang tercintaa!

Balik lagi nie

Selamat tahun baru untuk kita semua!

Semoha tahun 2022 membawa banyak kebahagiaan!

Aamiin

Lanjut yuk!

DI rumah Danu kini tengah kedatangan kedua orang tuanya bersama dengan kakak perempuan serta suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DI rumah Danu kini tengah kedatangan kedua orang tuanya bersama dengan kakak perempuan serta suaminya. Hal itu membuat rumah Danu yang biasanya sepi menjadi sedikit ramai.

"Istri kamu kemana?" tanya Ibu Danu.

"Menginap di rumah orang tuanya, sedikit lagi pasti pulang," jawab Danu.

"Apa seorang istri pantas seperti itu Danu? Meninggalkan suaminya di rumah," sindir Ibu Danu. Ia sangat kesal dengan perilaku Tia sebagai istri Danu yang sangat tidak bisa diandalkan sekali dalam mengurus Danu yang notabene-nya adalah suaminya sendiri.

Danu tersenyum pada Ibunya. "Ibu, sudah. Ia hanya pulang untuk menemani ayahnya sebentar, bukankah ia anak yang sangat baik bu?"

"Dia memang anak baik, tapi dia bukan istri yang baik bagimu," lanjut Ibu Danu.

"Sudah bu, aku memilihnya karena mencintainya."

Ibu Danu menatap putranya dengan tatapan yang sendu. "Cinta membuatmu tersiksa Danu. Ibu bisa lihat, kamu masih memiliki rasa dengan Freya, dia lebih baik untuk dirimu."

"Iyaiya Ibu paham, berdebat dengan dirimu perihal masalah ini pasti ibu tidak akan pernah benar." putus Ibu Danu saat melihat putranya ingin membalas ucapannya tadi.

Ceklek!

Pintu rumah terbuka memperlihatkan Tia yang membawa tas berisi bajunya. Semua yang ada di dalam memperhatikan Tia. Danu langsung menghampiri Tia, tangannya meraih tas yang ada di tangan Tia.

"Biar aku saja yang bawa. Ibu, Ayah dan yang lainnya tadi datang ke sini." Danu menjelaskan pada Tia yang cukup kebingungan dengan situasinya.

Tia memanggutkan kepalanya pelan. Perlahan ia berjalan masuk, menghampiri kedua mertuanya lalu mencium punggung tangan mereka. Ia juga menghampiri kakak ipar dan suaminya.

"Duduklah di sini Tia, kita sudah lama tidak bertemu," titah Kakak perempuan Danu yang menepuk sofa kosong disebelahnya.

Tia duduk di sebelah kakak iparnya, menunggu kakak iparnya membuka pembicaraan di antara mereka.

"Bagaimana kabar bapak?" tanya kaka iparnya.

"Bapak baik kak," jawab Tia.

Kakak Iparnya mengulas senyum. "Syukurlah, aku kira kamu menginap di sana untuk merawat bapak. Aku cukup khawatir tadi."

Marriage Of Lies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang