chapter 8

3K 223 183
                                        

Sebelum baca, siapin tisu dulu pren, tapi jangan tisu toilet ya!

-
-

◦•●◉✿ 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 ✿◉●•◦

Keesokan harinya Gisel, Etnan, Alin, Akbar, dan Bumi pergi ke Bandara Soekarno-Hatta untuk memastikan jika pesawat yang kemarin kecelakaan tidak ditumpangi Bayu dan Ita.

"Permisi, saya ingin bertanya." Ujar Akbar kepada wanita petugas Check In Counter.

"Iya pak, silahkan."

"Untuk kabar yang kemarin beredar tentang Pesawat Airlangga 0070 kecelakaan dan mengakibatkan seluruh penumpang tewas. Apakah salah dua dari mereka ada atas nama Bayu Aji Mahendra dan Anita Mustika Mahendra?"

"Tunggu sebentar ya pak, bu, dan kak. Saya periksa dulu." Jawab wanita itu. Dia membuka identitas nama-nama orang yang kemarin menggunakan Pesawat Airlangga.

"Maaf pak, atas nama Bayu Aji Mahendra dan Anita Mustika Mahendra terdapat pada pesawat tersebut."

Deg

Mendengar itu mereka semua syok, termasuk Gisel.

"Nggak, Lo jangan bohong! Lo bercanda kan?! Iya kan? Periksa lagi mbak! Gue ngga percaya!" Ucap Gisel dengan mata berkaca-kaca.

Wanita itu menunduk, "Maaf sebelumnya, Anda dapat memeriksanya sendiri." Ucapnya sambil menyerahkan berkas itu.

Gisel mengambilnya dengar kasar, lalu membacanya.

45. Bayu Aji Mahendra, No. 0045, Pesawat Airlangga 0070.
46. Anita Mustika Mahendra, No. 0046, Pesawat Airlangga 0070.

Deg

Tangannya bergetar membuat berkas yang dipegangnya terjatuh, tubuhnya melemas, tatapannya kosong, air matanya mengalir tanpa ijin, dia terjatuh dengan posisi duduk.

"NGGAK!!! INI SEMUA BOHONG hiks MAMA PAPA NGGA MUNGKIN ADA DI PESAWAT ITU!! NGGAK!! hiks...hiks..."

Melihat itu Etnan langsung menghampiri Gisel dan memeluknya.

"Hiks hiks Et-etnan mama papa n-nggak akan kenapa-kenapa kan?"

"Et-nan k-kata mama, m-mereka mau pergi ke AS ngurus p-pekerjaan..."

"M-mereka bakal pulang lagi...."

"K-kata papa, mama sama papa b-bakal selamat sampai tu-tujuan..."

Etnan yang mendengar itu hanya diam, hatinya sesak mendengar ucapan-ucapan Gisel disela-sela tangisannya.

Melihat itu Ita menangis di pelukan sang suami. Bumi? Dia menyenderkan punggungnya di dinding dan menatap kosong ke depan.

"Kenapa secepat ini ma...pa..." Batin Bumi.

"Gimana Bumi sama Gisel bisa hidup tanpa kalian...."

"Lihat ma..pa... Gisel rapuh denger kabar ini. Begitupun Bumi..." Batin Bumi sambil menatap Gisel.

"Tolong jangan siksa Bumi Kaya gini, maafin Bumi kalo Bumi ada salah sama kalian...tolong kembali..."

"MAMAAAAA PAPAAAAAA!!!! hiksss..." teriak Gisel tiba-tiba yang menggema di ruangan itu.

Etnan semakin mengeratkan pelukannya, Etnan merasa nyeri di dadanya melihat Gisel dengan keadaan seperti ini sekarang.

"hiks nggak, nggak mungkin!! NGGAK!!!" setelah mengatakan itu Gisel pingsan dalam pelukan Etnan.

ETNAN | PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang