chapter 25

1.6K 60 5
                                    

◦•●◉✿ 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 ✿◉●•◦

Semilir angin menerpa wajah kedua insan berbeda gender yang sedang duduk di tepi danau. Belum ada percakapan di antara mereka. Hanya ada suara angin yang berhembus kencang.

"Lo tau? Lo satu-satunya orang yang gue bawa ke Danau ini," Etnan memulai pembicaraan.

"Teman-teman lo?" Tanya Gisel seraya memiringkan kepalanya.

Etnan tersenyum, "Gak. Hanya lo dan kembaran gue,"

"Danau ini, tempat dimana gue dan kembaran gue sering berkunjung untuk sekedar main."

Gisel tak bersuara, ia hanya mendengarkan Etnan dengan seksama.

"Hampir setiap hari, kita kesini untuk main. Alkisah, saat umur 9 tahun, sekolah mengadakan kemah, yang saat itu kita masih kelas 3 SD. tiba-tiba Ethan-- nama kembaran gue menghilang di tengah-tengah aktivitas kemah, semua panik. Saat gue tau Ethan menghilang, tanpa pikir panjang gue langsung cari, 1 jam berlalu mereka semua tidak menemukan Ethan dimana pun."

Etnan menghela nafas panjang lalu melanjutkan ucapannya, "Gue merasa kecewa dengan mereka semua karna tidak becus mencari Ethan. Singkat cerita, gue pergi dan berlari tanpa arah hingga menemukan Danau ini."

Sebelum melanjutkan, Etnan menoleh ke arah Gisel. "Lo tau apa yang gue lihat selain Danau?"

"Ethan?"

Etnan terkekeh kecil, "Hem, lo bener."

"Lalu?" Tanya Gisel penasaran.

"Dia itu konyol, Sel. Tapi untungnya gak se konyol Dimas sih."

"Maksudnya?"

"Back to topik, saat gue liat Ethan, gue liat dia sedang berenang di Danau. Gue hanya bisa mendengus kesal lihat tingkahnya. Ethan nengok ke gue, sambil senyum dan dadah-dadah."

"Hahahha"

"Apanya yang lucu? Dia ngeselin banget kan?"

Gisel mengangguki. "Pasti orangnya asik. Gue pengen kenalan deh sama dia, Nan. Dia dimana sekarang?"

Etnan diam sebentar, kemudian tersenyum miris. "2 tahun yang lalu, dia kecelakaan."

Mendengar perkataan Etnan, membuat hati Gisel merasa tidak enak. "Et-etnan maaf, gue ga bermaksud-"

"Gapapa."

"Gue boleh tiduran di paha lo?" Izin Etnan.

Dengan senang hati, ia tersenyum dan mengangguk.

"Kecelakaan itu..."

Saat itu, Etnan dan Ethan akan pulang dari Rumah Ibnu karna jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"Nu, duluan!" Pamit Etnan yang sudah berada di atas motornya.

"Ibnu! Kita pulang dulu ya! Until tomorrow!! Jangan kangen ya, hahahhaha..." Sahut Ethan yang juga sudah berada di atas motornya.

Ya, mereka membawa motor masing-masing. Satu tujuan dan satu arah, kenapa tidak satu motor saja?
Hemmm, kamu nanyea??

"Hm, hati-hati."  Peringat Ibnu.

"Aelah! Lo pada kaya mau pergi bertahun-tahun aja pake pamitan," sahut seorang Dimas Syarif Anggara dari dalam Rumah Ibnu seraya membawa sebuah piring berisi cake ditangannya.

ETNAN | PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang