chapter 10

3.4K 133 7
                                        

◦•●◉✿ 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 ✿◉●•◦

Pukul 06.45 pagi, di SMA Garuda.

Suasana pagi ini sangat cerah, dedaunan dan pohon-pohon yang berembun karena air hujan yang turun tadi malam membuat suasana pagi itu sangat sejuk. Siswa-siswi mulai berdatangan dan langsung menuju ke kelas mereka masing-masing. Namun ada juga yang justru nangkring di kursi panjang yang terbuat dari bambu tepatnya di parkiran. Seperti Ibnu dkk saat ini, mereka sedang menunggu kedatangan ketua beserta bu bos baru mereka, siapa lagi kalo bukan Etnan dan Gisel?

"Lama banget ya si Etnan sama Gisel." Celetuk Dimas tiba-tiba.

Rizal yang sedang memainkan handphonenya itu pun menoleh dan mengangguk menyetujui ucapan Dimas, "iya lama banget."

"Biasanya kita juga gini, tumben banget kalian sambat," sahut Theo.

"Ini beda yo, biasanya kan pak bos sendiri. Nah ini bareng si bu bos," ujar Dimas semangat.

"Iya juga ya ... " Ucap Theo sambil manggut-manggut.

Disisi lain, Gisel dan Etnan sedang dalam perjalanan menuju sekolah dengan Etnan mengendarai motor sport nya dan Gisel membonceng. Mereka berdebat tak henti-hentinya tentang dimana Gisel akan turun.

"Pokoknya turunin gue di halte deket sekolah!" Ujar Gisel sedikit berteriak.

"Enggak! Sampe parkiran aja napa sih?" Ucap Etnan yang sudah lelah.

"Ck, gue ga mau orang-orang pada liat gue berangkat sekolah bareng lo!"

"Lah tuh banyak orang liatin kita." Ujar Etnan santai sambil melihat orang-orang yang mereka lewati.

Merasa kesal Gisel pun mencubit perut Etnan. "Stt, sakit woy!"

"Dih, lo ketua geng pasti biasa babak belur! Ini dicubit doang sakit," celetuk Gisel.

Etnan hanya memutar bola matanya malas.

"Etnan!!" Panggil Gisel yang merasa didiamkan.

"Apa sih?"

"Turunin gue di halte," rengek Gisel.

Etnan menghembuskan nafas lelah, "Sel, lo lupa gue ini siapa?"

"Gue ini ketua Geng Adrarez dan gue juga cucu dari pemilik sekolah itu. Guru-guru juga udah pada tau kalau kita udah nikah, ya walaupun siswa-siswa nya nggak." Sambungnya.

Gisel nampak berpikir. benar juga, kenapa ia harus takut? Malu? Ia lupa siapa suaminya ini. Dan kenapa juga ia turun di halte? Jika dipikir-pikir, lagi pun itu akan membuatnya lelah dan memburu waktu.

Gisel menghembuskan nafas, "yaudah di parkiran aja." Putusnya.

Mendengar itu, Etnan tersenyum puas.

***

"Nah itu mereka udah dateng." Celetuk salah satu anggota Adrarez saat melihat kedatangan Etnan dan Gisel, Riko.

Semua orang di sana pun langsung mengalihkan perhatiannya mengikuti arah pandang Riko.

"PAGI BU BOS!!" Sapa mereka serempak saat Gisel menuju ke arah mereka dan Etnan yang sedang memarkirkan motornya.

ETNAN | PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang