chapter 17

2.4K 110 38
                                        

Kiw mas pacar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kiw mas pacar

.
.

◦•●◉✿ 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 ✿◉●•◦

"ETNAN ETNAN!" Panggil Gisel sembari menepuk-nepuk pundak Etnan.

"Apa??"

"Ada pasar malem! ayo main ke situ!!" Pinta Gisel.

"Udah malem." Ucap Etnan santai dan tetap melanjutkan perjalanan.

"YA TAU MALEM! NAMANYA JUGA PASAR MALEM YA BUKANYA MALEM!"

"Puter balik ngga mau tau!" Lanjut Gisel ngambek.

Etnan pun mengalah dan memilih putar balik ke Pasar Malam sesuai keinginan Gisel. Sesampainya mereka di tempat tujuan, Etnan langsung memarkirkan motornya di parkiran, dan Gisel yang dengan cepat melompat turun dari motor tidak sabaran seperti anak kecil.

"Etnan! Ayo!!" Ucap Gisel sembari menarik tangan Etnan.

"Jangan lari atau pulang!" Ancam Etnan dingin.

"Ish! Iya iya." Ucap Gisel, lalu berjalan mendahului Etnan. Etnan pun hanya geleng-geleng kepala melihat perilaku Gisel yang seperti anak kecil.

Kruyuk kruyuk

Saat Gisel sedang berjalan sembari melihat dagangan-dagangan yang di pajang oleh penjual, tiba-tiba para cacing yang ada di perut Gisel berbunyi, menandakan bahwa mereka kelaparan. Gisel malu, dia pun menundukkan kepalanya dan tetap melanjutkan langkahnya. "Anjir malu gue!!"

Sedangkan Etnan yang tak sengaja mendengar itu, berusaha untuk menahan tawanya. Ia sebenarnya tau bahwa Gisel sedang lapar, tapi lihat... Gisel justru tetap berjalan dengan kepala menunduk. Merasa kasihan, Etnan pun menarik tangan Gisel membuatnya berhenti.

"Ihhh lepasin,"

"Gue tau lo laper, cari makan dulu yuk. Setelah makan gue janji bakal nemenin lo keliling nih Pasar Malem."

"Beneran?"

"Iya, bener."

"Oke! Deal! Eh tapi mau makan apa?"

"Terserah lo mau apa, gue ngikut."

"Mmm, apa ya??" Ujar Gisel sembari berpikir dengan pandangan yang menyapu sekitar. Hingga pandangannya berhenti di salah satu titik yang bisa terbilang lumayan ramai.

Gisel menunjuk tempat itu, "Etnan! Mau makan itu!"

"Seblak?" Gisel mengangguk.

"Nggak! Makan yang bikin kenyang dulu!" Ucap Etnan tegas, lalu menggandeng Gisel menuju warung makan sederhana yang berada di pinggir Pasar Malam.

Gisel yang digandeng pun hanya pasrah. Ingin menolak juga percuma, toh ujung-ujungnya pasti di paksa.

"Duduk sini!" Suruh Etnan saat sudah berada di dalam warung.

ETNAN | PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang