Hai, aku tahu nggak menutup kemungkinan kalian jenuh membaca banyak tulisan ini. Jadi, kali ini aku mau membagikan beberapa foto kesukaanku yang meliputi Om Pierre dan Ibu Rukmini. Semua foto, aku suka. Tapi, aku akan membagikan beberapa saja. Kalau kamu punya foto-foto lainnya, hubungi aku, ya.
Lalu, aku nggak lupa melanjutkan cerita ini. Aku sudah menabung sekitar empat part yang masih di draft. Spill next part: Hujan yang Mengguyur Kemarau.
Oke, nggak usah lama-lama. Ini foto kesukaanku dan kalau kamu punya versi HD-nya, hubungi aku, ya.
Lihat itu, aku selalu merasa ... aneh dan rindu.
Kehadiran Om Pierre di perayaan sweet seventeen Ibu Rukmini. Sumber tercantum dalam gambar.
Maaf, yang ini nggak sempat crop. Sebenarnya masih banyak foto beliau. Tetapi, aku terlalu malas cari-cari. Sumber foto ada pada gambar.
Um, mungkin itu saja, ya.
Lalu, soal part selanjutnya bakal dipublikasikan kalau lagi mood (belum dibaca ulang untuk diperbaiki) sabar, ya.
Jangan lupa, share, vote, comment sebagai bentuk dukungan kecil untuk fanfiction ini. Salam kenal untuk pembaca baru♡.
Sebelum pamit, mari kita doakan pahlawan-pahlawan Indonesia yang sudah menyerahkan jiwa dan raga mereka untuk kemerdekaan Negara kita. Semoga doa baik yang kita panjatkan berbalik kepada kita sendiri nanti.
Aamiin.
Terakhir, temenan, yuk!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tu Me Manques [Finished]
Historical FictionTidak ada seorang pun yang mau disuruh mengerti ketika dihadapkan oleh perkara kehilangan. Tidak seorang pun termasuk aku. "Kau tahu, Ni. Aku tidak masalah jika harus gugur untuk Negara tercinta kita ini. Tapi, setelah denganmu, jika bisa aku ingin...