"Dor!" seru Sunghoon, tangannya memegang kedua bahu Taehyun yang sedang duduk santai di kursi taman dari belakang.
Taehyun menoleh, ia memukul pelan tangan Sunghoon. "Bikin kaget aja lu," kesal Taehyun.
"Maaf." Sunghoon duduk di samping Taehyun. "Jisung belom dateng?" tanya Sunghoon.
"Belom, agak telat dikit katanya," jawab Taehyun.
Hening melingkupi mereka setelahnya selama beberapa detik. Hingga Taehyun melemparkan pertanyaan.
"Sunghoon." Sunghoon menoleh pada Taehyun.
"Lu beneran bisa denger suara yang kedengerannya kayak suara Eunsang?" tanya Taehyun.
"Bener, Taehyun. Gua nggak ngarang sedikit pun waktu cerita ke lu," balas Sunghoon mencoba meyakinkan sahabatnya.
"Tapi itu semua kayak nggak masuk akal," timpal Taehyun.
"Gua tau, gua juga mikir gitu, bahkan gua mikir kalo sekarang gua, tuh, lagi tidur dan mimpiin semua yang terjadi di karya wisata, sampai saat ini," kata Sunghoon. Taehyun hanya menatapnya, tak berniat membalas ucapan Sunghoon.
"Hei! Gua lama, ya?" Jisung berseru sambil berlari dari gerbang taman.
Taehyun tersenyum. "Enggak, kok, Sunghoon juga baru dateng," balas Taehyun saat Jisung sudah mendekat.
"Bagus, deh." Jisung duduk di bangku di depan Jisung dan Sunghoon. "Nih, buat kalian." Jisung menyodorkan dua botol air.
"Makasih, ya," ucap Sunghoon sambil menerima botol itu, Taehyun juga mengambilnya sambil tersenyum.
"Sama-sama!"
"Jadi kita mulai dari mana, nih?" tanya Jisung semangat.
"Gimana kalo lu lanjutin ucapan lu di bus yang kepotong guru tadi?" usul Taehyun setelah minum.
"Oke." Jisung membenarkan posisi duduknya. "Jadi gini teori dari gua. Sunghoon, kan, punya kekuatan, tapi dia nggak tau dia dapet kekuatan itu dari siapa, gua pikir seharusnya orang tua Sunghoon juga punya kekuatan kayak Sunghoon, secara gen Sunghoon, kan, dari orang tuanya," jelas Jisung panjang.
"Jadi?"
"Pertanyaan gua, ortu lu punya kekuatan juga nggak kayak lu?" Jisung menatap Sunghoon. Yang di tatap malah terkejut dan terdiam.
"Sunghoon? Sunghoon! Park Sunghoon!" Taehyun berseru di samping telinga Sunghoon.
"Sakit tau!" Sunghoon mengelus telinganya.
"Tapi gua nggak pernah liat mereka ngegunain kekuatan," tutur Sunghoon, ia masih mencoba mengingat-ingat.
"Sunghoon." Jisung menatap Sunghoon.
"Iya?"
"Gua curiga ...." Jisung menggantung ucapannya.
"Kenapa?" Taehyun bertanya.
"Gua curiga lo anak angkat," lanjut Jisung.
Taehyun refleks memukul Jisung dengan keras. "Jisung! Ngomongnya lu, ya!"
"Aduh, aduh, iya maaf. Gua bercanda doang, kok, nggak serius!" Jisung berucap dengan Taehyun yang memukulinya menggunakan sepatu Taehyun.
"Tuh, kan!" Taehyun melotot pada Jisung saat melihat Sunghoon termenung.
"Sunghoon, jangan nangis, ya. Gebuk aja, tuh, si Jisung kalo mau!" Taehyun mengusap-usap bahu Sunghoon.
"Dih."
"Ya, lu kalo mau ngomong di saring dulu, dong!" kesal Taehyun.
"Ya, maaf. Gua pernah baca buku kek gitu soalnya, jadinya kebawa," sesal Jisung, ia sedikit menunduk.
"Makanya–"
"Keknya lo bener, Jisung," kata Sunghoon. Jisung dan Taehyun langsung panik mendengarnya.
"Eh, eh, enggak! Gua bercanda! Gua bercanda tadi! Jangan di masukin ke hati, ke lambung aja masukinnya!" kata Jisung setengah bercanda.
"Lama-lama gua lelah punya sahabat modelan kek lu." Taehyun menatap malas Jisung.
"Tapi gua serius," ucap Sunghoon.
"Duh, tuh, kan, Jisung!" Taehyun menatap tajam Jisung.
"Gua cuma bercanda, Sunghoon, jangan di bawa serius, please!" Jisung menyatukan kedua tangannya di depan dada.
"Gua bakal pikirin perkataan lo itu," kata Sunghoon.
Taehyun menepuk keningnya. "Lo, sih!" Jisung menggaruk tengkuknya kasar.
👑The Prince👑
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince [Sunghoon×ENHYPEN]
Randomft. Sunghoon and ENYHPEN Semua baik-baik saja pada awalnya, sampai perjalanan karya wisata sekolah dimulai, dan rasa penasaran ketiga remaja terhadap suatu tempat terlarang. "Kau adalah pangeran yang hilang."