Sunghoon merebahkan dirinya di kasur, ia menutupi matanya dengan lengannya, lantas menghela napas berat. Dirinya masih teringat pada ucapan Jisung, ia masih tidak percaya dengan apa yang diucapkan temannya itu.
***
"Jisung, gimana lu bisa tau? Kan, gua belom bilang tentang itu," kata Sunghoon, Taehyun yang mendengarnya langsung berbalik menatap Jisung.
Jisung gelagapan, matanya bergerak gelisah. Namun, baru saja Jisung akan kembali berbicara, guru olahraga mereka sudah berseru.
"Tim empat! Sekarang giliran kalian!" seru guru olahraga, Taehyun dan Sunghoon yang termasuk anggota tim empat langsung berdiri dan memasuki lapangan.
Jisung yang masih berada di pinggir lapangan mengacak-acak rambutnya kesal, sekarang ia merutuki mulutnya sendiri.
"Gua kira mereka udah ngomongin!" gumam Jisung kesal.
"Kayaknya emang udah saatnya gua ngakuin kalo dulu gua tangan kanan Raja Jeonghan." Jisung menatap kedua temannya yang juga masih menatapnya.
"Gua bakal bilang semuanya nanti," ucap Jisung pelan, Sunghoon dan Taehyun yang membaca gerak bibir Jisung mengangguk pelan dan mulai fokus pada arahan guru olahraga mereka.
Selama Sunghoon dan Taehyun bermain, Jisung malah terus menunduk sambil berusaha menyusun kata-kata untuk meyakinkan kedua temannya nanti. Jisung masih tetap merutuki mulutnya yang berkata sembarangan, ia sebenarnya belum siap untuk mengakuinya.
"Jadi? Lo mau bilang tentang apa?" tanya Taehyun langsung, sekarang mereka ada di lapangan tertutup sekolah, mereka duduk di kursi yang tersedia.
"Sebenernya gua bingung mau mulai dari mana, tapi gua sebenernya udah tau kalo Sunghoon itu anak angkat, bahkan dia sebenarnya pangeran," jawab Jisung.
"Terus lo ini siapanya Sunghoon?"
"Kalo buat sekarang, ya, temen aja, tapi sebenernya umur gua jauh dari kalian," balas Jisung, ia menatap kedua temannya bergantian.
"Umur lo jauh dari kita?" Taehyun mengernyit. "Maksud lu umur kita jaraknya jauh, gitu?"
Jisung mengangguk. "Gua udah hampir berkepala enam," kata Jisung yang membuat kedua temannya membelalakkan mata mereka kaget.
"HAH?" seru Taehyun kencang hingga suaranya menggema di lapangan tertutup itu.
"Santai, dong!" Sunghoon memukul bahu Taehyun.
"Maaf, Pak, karena saya selama ini sering ngebentak, ngejek, bahkan mukulin Bapak," kata Taehyun dengan kedua tangan yang menyatu di depan wajahnya.
"Lu ngapain, sih, Taehyun?" Jisung menatap aneh Taehyun.
"Minta maaf, Pak," ucap Taehyun lagi.
"Udah-udah, gua mau cerita ini," sela Jisung malas.
"Ya, sudah, silahkan dimulai, Pak," Taehyun duduk dengan tenang dan siap mendengarkan cerita Jisung.
"Jangan Bapak, harusnya Om," celetuk Sunghoon. Taehyun tertawa lepas hingga ia memukul bahu Jisung berkali-kali.
"Heh!" Jisung melotot sambil berusaha menghindar dari pukulan Taehyun.
"Eh, eh, maaf, Om," kata Taehyun sebelum kembali tertawa.
"Kenapa pas Jisung anteng, Taehyun yang rusuh. Gitu juga sebaliknya, heran gue," gumam Sunghoon, ia menatap Jisung yang masih saja dipukuli Taehyun.
👑The Prince👑
Huhu... maap banget empat hari lalu aku nggak up :'
Pengennya hari ini double up, tapi nggak tau bisa apa enggak... semoga aja bisa, ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince [Sunghoon×ENHYPEN]
Randomft. Sunghoon and ENYHPEN Semua baik-baik saja pada awalnya, sampai perjalanan karya wisata sekolah dimulai, dan rasa penasaran ketiga remaja terhadap suatu tempat terlarang. "Kau adalah pangeran yang hilang."