"Sunghoon," panggil Jisung. Sekarang sudah kembali malam, dan besok adalah hari di mana mereka akan kembali ke perkotaan.
"Iya?" Sunghoon menoleh, mengabaikan sekejap barang-barang yang sedang ia rapikan.
"Nggak ada niatan jelasin sekarang?" tanya Jisung.
Sunghoon mengernyit, mencoba memahami maksud kalimat Jisung. "Jelasin? Tentang yang kita balik ke sini?" tanya Sunghoon memastikan.
Jisung mengangguk.
"Gua janji bakal jelasin, tapi setelah kita pulang dari karya wisata ini, oke?" kata Sunghoon.
Jisung mengangguk sambil tersenyum. "Okey. Gua penasaran soalnya," katanya, lalu perhatiannya kembali pada barang-barangnya.
"Gua juga belum ngerti sepenuhnya," gumam Sunghoon yang ikut melanjutkan membereskan barang-barangnya.
"Jungwon, Riki," panggil Sunoo.
Sebenarnya, selama perjalanan Sunoo terus protes dan meminta untuk kembali saja ke istana. Namun, Riki dan Jungwon menghiraukannya, dan itu berhasil membuat Sunoo diam tak melanjutkan protesannya lagi. Hingga barulah sekarang ia berbicara.
"Apa?" Jungwon menoleh, wajahnya datar, bersiap jika Sunoo kembali protes.
Tangannya menunjuk kesebuah bangunan yang tertutup semak-semak. "Itu, lihat." Bukan kalimat protes yang keluar dari mulut Sunoo, melainkan ia ingin memberi tahu tentang bangunan yang ia lihat.
Riki yang tertarik dengan bangunan itu langsung berjalan cepat ke arah bangunan itu.
"Riki! Kau mau ke mana?" seru Jungwon.
Jungwon berdecak kesal. "Riki!" seru Jungwon lagi hingga matanya melotot.
"Sudahlah, ayo susul saja," ajak Sunoo yang langsung mengikuti langkah Riki yang sudah hampir sampai di bangunan itu.
"Pasrah aku sama kalian," gumam Jungwon sebelum mengikuti Sunoo.
"Waw! Terlihat seperti kerajaan," kagum Riki, matanya berbinar.
"Atau mungkin, bangunan ini dulunya memang kerajaan," timpal Sunoo, matanya menjelajahi bangunan yang hancur itu.
Langkah Jungwon terhenti ketika ia merasa bahwa kakinya menendang sesuatu. "Oh!" Jungwon berjongkok dan mengambil benda itu.
Sunoo yang mendengar seruan kecil Jungwon lantas menghampirinya. "Mahkota?"
"Milik Mystick Kingdom," timpal Riki setelah melihat sekilas mahkota yang di pegang Jungwon.
"Kau tahu dari mana?" tanya Jungwon heran, mereka bahkan tidak tahu bentuk Mystick Kingdom itu seperti apa.
"Makanya baca buku!" sindir Riki.
"Lagi pula aku sudah pernah bilang kalau banyak buku yang menceritakan tentang Park Sunghoon, bahkan kerajaannya juga," kata Riki yang masih sibuk menelusuri bangunan yang menurutnya adalah bangunan Mystcik Kingdom.
Mata Riki menangkap sebuah benda kecil yang mengilap di kerangka salah satu jendela yang sudah hancur. Langkah kakinya menuju ke kerangka jendela itu, lantas ia mengambil benda mengilap itu.
"Permata? Warnanya masih merah?" tanya Riki sambil membolak-balikkan permata itu.
"Maksudnya masih merah?" tanya Sunoo yang tiba-tiba ada di samping Riki.
"Kak! Jangan bikin kaget!" omel Riki kesal.
Sunoo menyengir. "Maaf. Tapi maksud kamu permatanya masih merah itu apa?" tanya Sunoo lagi.
"Ini milik Mystick Kingdom. Kalau dari buku yang aku baca di perpustakaan, permata ini bisa meningkatkan kekuatan–"
"Kalau gitu kita bawa saja, kita berikan kepada Raja," potong Jungwon yang masih memegang mahkota.
Riki menggeleng. "Yang bisa memakai permata ini hanya keturunan dari raja di Mystcik Kingdom saja," jelas Riki.
"Berarti si Park Sunghoon bisa menggunakannya?" tanya Sunoo.
Riki mengangguk. "Kalau dia benar keturunan Mystick Kingdom, dia bisa memakai permata ini," jawab Riki.
Dug!
👑The Prince👑
Hai gaiseu~! Berapa lama aku nggak up, ya? Hehe.. maap, yaaaa. Chapter yang di draft nggak ada soalnya nih, otewe nambahin deh~
Sampai ketemu di next chapter, babai~!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince [Sunghoon×ENHYPEN]
Diversosft. Sunghoon and ENYHPEN Semua baik-baik saja pada awalnya, sampai perjalanan karya wisata sekolah dimulai, dan rasa penasaran ketiga remaja terhadap suatu tempat terlarang. "Kau adalah pangeran yang hilang."