Seluruh murid beserta para guru keluar bersama dari bus pariwisata, lantas berbaris untuk mengambil barang mereka yang berada pada bagasi bus.
"Kalian langsung pulang?" tanya Jisung pada Taehyun dan Sunghoon yang berada di depannya.
Sunghoon dan Taehyun menoleh, tangan kanannya memegang ponselnya. "Enggak, Mama gua nitip sayuran, nanti gua mampir dulu ke super market," kata Sunghoon.
Jisung beralih menatap Taehyun. "Gua, kan, di asrama," kata Taehyun, ia menyengir.
Jisung mengangguk. "Lo sendiri? Abang lo nggak jemput?" tanya Sunghoon, kakinya melangkah satu langkah karena murid di depannya melangkah maju.
Jisung mengendikkan bahunya. "Bang Jaemin belom kasih kabar sampai sekarang, paling gua pulang sendiri naik bus," balas Jisung setelah mengecek notifikasi pada ponselnya.
Taehyun dan Sunghoon mengangguk, lalu Taehyun mengambil kopernya yang baru di keluarkan dari bagasi, kemudian di susul Sunghoon dan Jisung. Jisung menarik kopernya lalu mengejar Sunghoon dan Taehyun yang sudah lebih dulu menjauh dari bus.
"Nanti sore kita ketemuan di taman deket sekolah mau nggak?" tanya Jisung, ia menyamakan langkahnya dengan kedua sahabatnya yang berada di sebelah kirinya.
Taehyun mengangguk. "Boleh, mau lanjut bahas yang tadi, kan?" Jisung mengangguk sambil tersenyum.
"Gua, sih, ayo aja," kata Sunghoon, ia memasukan ponselnya ke saku celananya.
"Ya, udah gua duluan, ya, mau ngejar jadwal bus, sampai ketemu! Jangan lupa, ya!" seru Jisung sambil berjalan cepat menuju gerbang sekolah, tangannya melambai-lambai.
Sunghoon tersenyum gemas, ia balas melambaikan tangannya, begitu juga Taehyun.
"Gua duluannya, asramanya belok kanan soalnya," kata Taehyun, Sunghoon mengangguk singkat dan melambaikan tangannya pada Taehyun yang berjalan menjauh menuju asrama.
Sunghoon menghela napasnya kasar, ia menggaruk tengkuknya pelan. Sunghoon benar-benar masih bingung dengan semua hal yang terjadi pada saat mereka bertiga masuk ke dalam bagian hutan terlarang itu, juga Eunsang yang bisa kembali dengan keadaan baik-baik saja setelah memasuki bagian hutan terlarang itu, padahal dia sendiri yang mengatakan kalau siapapun yang masuk ke dalam sana tidak akan kembali.
Sunghoon berdecak, mencoba melupakan semua hal itu walau sebentar. Ia segera melangkahkan kakinya menuju super market, ia akan membeli sayuran yang Mamanya titipkan padanya terlebih dahulu.
Sore hari sudah tiba. Sekarang belum terlalu sore, ini masih sekitar jam tiga sore. Saat ini Sunghoon tengah bersiap untuk kembali menemui kedua sahabatnya sesuai dengan janji mereka tadi pagi.
"Ma, Sunghoon izin keluar, ya, mau ketemu Jisung sama Taehyun," kata Sunghoon sambil menutup kembali pintu kamarnya.
Mamanya yang berada di sofa ruang tamu menoleh. "Kamu baru pulang dari karya wisata bareng mereka, loh," kata Mamanya.
Sunghoon tersenyum. "Ada yang mau kita omongin, Ma," balas Sunghoon.
"Ya, sudah silahkan, hati-hati di jalan, ya, jangan terlalu malam nanti pulangnya," pesan Mamanya.
"Iya, Ma." Sunghoon mengenakan sepatu putih kesayangannya. "Sunghoon berangkat, ya!" pamit Sunghoon, ia membuka pintu utama rumah dan langsung keluar.
"Iya! Ingat pesan Mama!" Biarpun tak mendapat balasan, Mamanya yakin kalau Sunghoon masih mendengar seruannya.
Namun, setelah berseru, Mamanya menghela napas dan menunduk. "Sampai kapan aku harus menyembunyikannya? Apa Sunghoon akan tahu sendiri nantinya?"
👑The Prince
Yes! Berhasil double update, awokawokawok!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince [Sunghoon×ENHYPEN]
Aléatoireft. Sunghoon and ENYHPEN Semua baik-baik saja pada awalnya, sampai perjalanan karya wisata sekolah dimulai, dan rasa penasaran ketiga remaja terhadap suatu tempat terlarang. "Kau adalah pangeran yang hilang."