21

149 22 0
                                    

Sunghoon berdiam diri di kamarnya setelah makan malam bersama kedua orang tuanya. Padahal biasanya setelah makan malam, ia akan bercerita banyak hal pada kedua orang tuanya, tetapi sekarang ia sedang ingin menyendiri memikirkan perkataan Jisung tadi sore di taman.

"Kalo misal gua beneran anak angkat, orang tua asli gua ke mana? Terus, apa mereka masih hidup?" Sunghoon bertanya pada dirinya sendiri.

"Apa suara misterius itu nggak mau bantu gua di saat kayak gini?"

Sunghoon berdecak. "Udah ngilang pas gua lagi butuh, sering nyuruh-nyuruh pula," gerutu Sunghoon.

"Dahlah, nugas aja gue." Sunghoon bangun dari duduknya, berjalan ke arah meja belajarnya untuk sekedar mengerjakan tugas dari gurunya saat karya wisata.

"Hei." Sunghoon berhenti melangkah, suara misterius itu terdengar lagi.

Sunghoon berbalik, sorot matanya menelusuri segala penjuru kamar.

"Lu kalo mau dateng, dateng aja, kagak usah ngilang lagi," kata Sunghoon masih dengan mata yang memperhatikan seluruh kamarnya.

"Iya baiklah, aku kembali." Sunghoon tersenyum tipis.

"Kau sedang ada masalah? Sepertinya sedari tadi kau terlihat sedih," ucap suara itu.

Sunghoon terkekeh. "Aku hanya memikirkan perkataan temanku," balas Sunghoon, ia duduk di kursi meja belajarnya.

"Memangnya dia bilang apa?" tanya suara itu.

"Dia membuat teori bahwa aku bukan anak kandung keluargaku," jawab Sunghoon, ia mengambil kertas folio bergaris yang ada di laci meja belajarnya.

"Tapi bukankah itu benar?" Sunghoon mematung mendengar ucapan suara itu.

"Hei! Apa maksudmu?" Sunghoon berseru, ia berbalik badan.

"Hei! Jangan menghilang! Jelaskan dulu maksud ucapanmu itu!" seru Sunghoon keras, ia bingung sekaligus khawatir.

Saat kalimat Sunghoon berakhir, terdengar seseorang yang berjalan menuju pintu kamarnya. Sunghoon langsung mengambil asal buku novel yang ia punya dan membuka asal halamannya. "Kamu kenapa, Sunghoon? Kok teriak-teriak?" tanya Mamanya sambil membuka pintu kamar Sunghoon.

"Enggak, Ma, cuma lagi baca buku aja, kebawa perasaan," jawab Sunghoon sambil tersenyum.

"Mama kira kamu kenapa. Kalau sudah selesai, kamu langsung tidur, ya?" pesan Mamanya.

Sunghoon mengangguk sambil tersenyum. "Siap, Ma," balas Sunghoon. Mamanya tersenyum dan kembali menutup pintu kamar Sunghoon.

Setelah memastikan Mamanya sudah menjauh dari kamarnya, Sunghoon menutup novel yang ia pegang dan menutup wajahnya dengan novel itu.

"Oh, ayolah! Maksudnya apa, sih, ini?" Sunghoon kembali menegakkan kepalanya, novelnya ia biarkan terjatuh.

"Nambahin beban pikiran aja," kesal Sunghoon, ia mengambil novelnya lalu meletakkannya ke tempat semula, dan memilih untuk mengerjakan tugas karya wisata.

"Nambahin beban pikiran aja," kesal Sunghoon, ia mengambil novelnya lalu meletakkannya ke tempat semula, dan memilih untuk mengerjakan tugas karya wisata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pa."

"Apa nggak seharusnya kita kasih tau dia sekarang? Kayaknya Sunghoon sudah mulai tau," tanya Mama, ia duduk di samping Papa.

"Biar nanti dia yang bertanya sendiri, kita tunggu saja waktunya," jawab Papa sambil tersenyum.

"Mama nggak siap sepenuhnya," katanya, Mama perlahan menunduk.

"Raja waktu itu cuma minta kita buat jaga dan rawat Sunghoon, kita harus siap kalau dia memang harus kembali," kata Papa sembari mengelus rambut panjang Mama.

👑The Prince👑

Hm... ada yang udah bisa nebak? Nebak Sunghoon beneran anak kandung atau bukan, dan siapa pemilik suara yang mirip Eunsang itu?

The Prince [Sunghoon×ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang