#19

391 44 24
                                    

Happy Reading

-

-

-

Hari ini, hari dimana Renjun terbang ke Amerika untuk pengobatannya. Diantar oleh Jeno, Haechan dan juga Lee hi. Renjun sempat kaget dengan kedatangan nya karena bahwasannya Lee hi tidak tahu akan penyakit yang ada di tubuhnya ini.

Kini Renjun tengah berada di kursi roda yang di dorong oleh ayah nya, dan tak lupa sebuah infusan yang ada di tangannya. Melihat keadaan Renjun yang seperti itu membuat Lee hi tidak bisa menahan tangis nya.

"Lee? Kok kamu di sini?"tanya Renjun dengan mata yang agak melotot karena kaget.

Bukannya menjawab Lee hi malah mengalir kan air mata namun masih terdiam menatap laki-laki yang ada di depannya.

"Kamu tahu Lee? Dari siapa?"lalu Renjun melirik ke arah Jeno dan Haechan berada.

"Siapa yang ngasih tahu ke Lee hi soal ini?"tanya Renjun.

"Kalo aku gak tahu, aku marah sama kamu njun. Yang harus kamu pikirkan sekarang itu kesehatan nya kamu! Bukan siapa yang udah beri tahu ini ke aku. Itu gak penting!"Lee hi mengalir kan air mata semakin banyak tidak bisa ia tahan lagi.

"Tapi..."

"Kamu gak mikir, gimana kalo nyawa kamu itu diambil terus orang-orang yang gak tahu tentang penyakit kamu itu bakal terpukul banget! Kalo kamu sembuh baru itu bagus, tapi belum tentu kamu sembuh kan. Kamu juga pasti gak tahu berapa lama kamu akan tinggal di Amerika. Ya kan?"Lee hi berusaha mengeluarkan unek-unek nya dengan nafas yang tidak beraturan akibat ia berbicara sambil menangis.

"Aku salah ya? maaf."Renjun menundukkan pandangannya, ia tidak ingin melihat sosok wanita yang sedang memarahinya.

"Kamu harus sembuh njun."tangan Lee hi mulai mengusap pipi Renjun dengan lembut.

"Aku, Jeno, Haechan, Nana, nunggu kamu di sini."

Renjun mengangguk dengan air mata yang sudah ia tahan dari tadi yang akhirnya mengalir ketika Lee hi memegang lembut pipinya.

"Inget! Kamu harus denger kata dokter, jangan sampai kita yang nunggu disini mendengar kabar yang buruk soal kamu."

Renjun kembali mengangguk, ia akan berusaha untuk menuruti perintah Lee hi.

"Kamu anak baik njun, kita semua gak mau kehilangan kamu."Lee hi mengusap air mata yang telah membasahi pipi Renjun.

"Kamu juga udah berusaha buat bertahan sampai detik ini kamu udah hebat njun."Lee hi mulai membungkuk kan kepalanya.

Jeno mulai meraih tangan Lee hi agar menjauh dari Renjun yang akan memasuki bandara.

"Doain yah semoga Renjun bisa pulang dengan keadaan sehat,"ucap ibu Renjun.

"Aku sayang kamu Lee.."terakhir Renjun memeluk Lee hi dengan kasih sayang mengecup kening nya dengan tulus.

Setelah itu Renjun menjauh dari tempat dimana Lee hi, Haechan dan Renjun berada. Kini mereka hanya bisa mendoakan dari kejauhan.

See You || Jaemin✓ REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang