24

6.8K 223 16
                                    

Baron turun dari mobil yang dia kendarai, dia baru saja tiba setelah mendengar kabar dari Mami soal hubungan Amel, Johan dan Max serta keluarga Johan yang pada akhirnya melaporkan tempat bisnisnya kekepolisian. Sebenarnya Baron tidak terlalu ambil pusing mengingat bagaimana kepolisian bekerja, bukan untuk menjelekan pihak polisi tapi hal seperti ini sudah menjadi rahasia umum.

"Anda sudah datang, Bang? " sambut Lala setelah melihat Baron memasuki rumah bordil.

"Hm; " sahut Baron acuh.

Lelaki itu berjalan melewati Lala tanpa pedulikan wanita itu. Dia buru-buru hendak menemui Mami. Sesampainya di ruangan Mami, lelaki itu duduk di sofa yang ada di ruang kerja Mami. Mami menyambut Baron dengan baik dan menawarinya minum, namun Baron menolak.

"Tidak perlu repot. Aku hanya mampir sebentar untuk masalah yang terjadi; "

"Hm, baiklah, Bang; "

"Jadi gimana akhirnya? "

"Tadi siang pihak kepolisian datang dan mereka tetap mau menutup tempat ini; "

"Lalu bagaimana dengan Johan dan Amel? "

"Amel tidak menerima Johan walaupun Johan bersikeras ingin serius menjalani hubungan mereka; "

"Lalu Max? "

"Dia belum berbicara apapun padaku setelah mengetahui semuanya; "

"Baiklah kalau begitu; "

"Lalu bagaimana langkah kita dengan keputusan pihak kepolisian, Bang? "

"Kau tidak perlu khawatir, aku akan memindahkan mereka ke tempat yang baru; "

"Anda sudah memiliki tempatnya? "

"Belum, tapi untuk sementara aku akan pindahkan mereka ke beberapa kos dulu sampai aku menemukan tempat yang cocok; "

"Apakah aman? "

"Untuk penawarannya kita pakai online saja untuk sementara; "

"Baiklah, Bang; "

"Kau juga harus membantuku mencari tempat yang baru; "

"Baik; "

"Oh ya, katakan pada Amel, anak-anaknya merindukannya; "

"Baik, nanti saya sampaikan; "

"Kalau begitu aku pergi dulu, aku masih ada pekerjaan yang lain; "

"Anda langsung pergi? "

"Ya, aku sibuk sekali. Nanti sore saja aku harus ke Bandung; "

"Baiklah, hati-hati di jalan; "

"Ya; "

Setelahnya Baron bergegas bangkit, berpamitan pergi.

.

Ayo bertemu!

Amel masih melihat chat yang dikirimkan Max untuknya, pesan itu sudah ada sejak 2 hari yang lalu namun Amel masih membacanya berulang-ulang, dia bingung dan bimbang mau atau tidak menemui Max.

Wanita itu menghela napas, meletakan ponselnya di sampingnya. Wajahnya menadah ke atas menatap langit-langit kamarnya.

Ting!

Amel menoleh ponselnya kembali ketika mendengar nada pesannya. Amel mengambil ponselnya, melihat isi pesan yang lagi-lagi dari Max.

Apa aku harus ke sana? Jawab pesanku!

Amel meremas ponselnya, apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Haahh ... " hela napasnya, dia kembali menatap layar ponselnya.

Kisah Seorang WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang