3 S2

3.4K 141 21
                                    

"Maaf, karena membawa luka lama, Mel; "

Max merasa bersalah, walaupun dia tidak tahu jika Rangga adalah suami Amel namun tetap saja dia merasa menyesal setelah mengetahuinya. Mata Max menatap nanar Amel, membuat wanita itu menghela napas letih.

Amel meraih jemari Max menggenggamnya.
"Aku baik-baik saja, lagi pula ini bukan salahmu; "

"Sekali lagi maafkan aku; "

Amel mengangguk singkat sambil melempar senyum pada Max.

"Aku sebaiknya turun sekarang dan terima kasih tumpangannya, Max; "

Max mengangguk.
"Istirahatlah, Mel; "

"Oke! "

.

"Mel; "

"Ya, Sha? "

"Sudah sarapan? "

Amel menggeleng.

"Bagaimana jika kita keluar dan makan? "

"Baiklah, kamu ingin makan apa pagi ini? "

"Bagaimana denganmu? " Shasha balik bertanya.

"Sepertinya soto enak; "

"Baiklah, kita makan itu; "

"Oke; "

Keduanya berjalan keluar.

"Aku ambil motor dulu; " ucap Shasha berjalan menuju tempat parkir. Amel menunggu Shasha di depan pekarangan rumah bordil, tidak lama sebuah mobil putih memasuki halaman rumah dan keluarlah seorang lelaki yang tidak lain adalah Baron, di belakang Baron seorang wanita ikut turun dari mobil, Sthella-istri Baron-. Wanita itu melempar senyum untuk Amel dan berjalan menghampirinya, memeluknya.

"Apa kabar? "

Amel terkekeh.
"Kita baru saja bertemu 3 hari yang lalu dan sudah menanyakan kabarku? "

Sthella melepas pelukannya.
"Aku hanya basa-basi; " sahut Sthella kembali menarik tawa singkat Amel.

"Kenapa pagi-pagi ke sini? " tanya Amel.

Sthella menoleh suaminya yang berdiri tepat di sampingnya, lelaki itu tidak berhenti menatap Amel.

"Sepertinya ada yang merindukanmu; "

Amel melirik Baron sekilas, senyum lelaki itu terukir ketika mereka saling menatap satu sama lain. Amel tersenyum dan kembali mengalihkan pandangannya pada Sthella.

"Aku tidak tahu harus berreaksi seperti apa; "

"Kamu tidak perlu berreaksi apapun, matamu sudah menjelaskan segalanya; "

"Memangnya mataku mengatakan apa; "

Sthella terkekeh, dia kembali menoleh suaminya.
"Yang jelas itu adalah penolakan; "

Baron menoleh istrinya, dingin. Dan akhirnya lelaki itu memilih meninggalkan keduanya.

"Sepertinya ada yang tersinggung; " Sthella tetap saja menggoda suaminya, memang aneh hubungan dua pasang manusia ini.

"Berhenti menggodanya; " tegur Amel.

"Kenapa? Aku hanya suka melihat ekpresinya; "

"Pasangan yang aneh; " Amel menggeleng tidak mengerti dengan konsep hubungan Baron dan Sthella. Bukankah kalian juga berpikir aneh jika seorang istri akan terus mencoba menjodohkan suaminya dengan wanita lain.

"Mel, aku sudah siap; "

Shasha kembali dengan motor yang dia naiki.

"Oh, Sthella, kamu di sini? "

Kisah Seorang WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang